Lihat ke Halaman Asli

Penyuluhan Strategi Pencegahan Stunting pada Anak-Anak Kolaborasi Mahasiswa KKN 80 UINSU dengan Posyandu Desa Tanjung Mulia

Diperbarui: 1 September 2024   00:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Bersama dalam Penyuluhan Pencegahan Stunting/dok. pri

Pada hari Selasa, tanggal 20 Agustus 2024, mahasiswa/i Kuliah Kerja Nyata (KKN) kelompok 80 Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) melaksanakan kegiatan Program Kerja yaitu Pencegahan Stunting. Kegiatan ini bertujuan untuk mencegah  stunting dikalangan anak-anak serta memberi edukasi tentang bahaya stunting kepada ibu-ibu serta remaja putri.  Kegiatan penyuluhan strategi pencegahan stunting ini dilakukan 2 hari, hari pertama aksi nyata langsung dengan anak-anak  dengan dilakukannya penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan, serta pemberian vitamin dan  pemberian konsumsi makanan bergizi berupa omelet telur dan nasi goreng brokoli. Kegiatan ini dilakukan di salah satu rumah Bidan Desa yang terletak di dusun 7. 

Proses pemeriksaan gejala stunting pada anak/dok. pri

Hari kedua pada hari Jum'at, tanggal 23 Agustus 2024 diadakan penyuluhan kepada masyarakat terutama ibu-ibu dan remaja putri, untuk mengedukasi mereka terkait strategi pencegahan stunting ini. Kegiatan ini dilakukan di kantor Balai Desa pukul 10.00 WIB. Adapun yang menjadi Narasumber dalam kegiatan ini adalah salah satu bidan desa yaitu Ibu Aprilyani Sinaga, A.Md.Gz.

Sesi tanya jawab narasumber dengan warga/dok. pri

Beliau menjelaskan tentang pentingnya memastikan asupan gizi yang seimbang sejak awal kehamilan hingga anak berusia dua tahun. Periode ini dikenal sebagai "1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)" yang merupakan fase krusial bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Pada masa ini, asupan nutrisi yang tepat sangat penting karena dapat mempengaruhi kesehatan anak di masa depan.  Stunting ini dapat dicegah dari semasa kehamilan dengan minum tablet tambah darah dan juga makan makanan yang bergizi serta pemberian asi ekslusif selama 6 bulan. 

Para mahasiswa juga mengajak masyarakat untuk lebih sadar akan tanda-tanda awal stunting serta cara-cara mencegahnya. Mereka menekankan pentingnya menerapkan pola makan sehat, melakukan pemantauan pertumbuhan anak secara rutin, dan memastikan akses yang memadai terhadap layanan kesehatan. Dengan pemahaman yang baik tentang stunting dan langkah-langkah pencegahannya, masyarakat diharapkan dapat mengambil tindakan proaktif untuk menjaga pertumbuhan dan perkembangan anak yang optimal.

Kegiatan ini berkolaborasi baik dengan pemerintah setempat dan oleh ibu-ibu PPK dalam mengupayakan dan mewujudkan masyarakat yang sehat dan bebas dari masalah stunting. Program ini tidak hanya berhasil meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pencegahan stunting, tetapi juga memberikan harapan baru bagi para orang tua untuk melihat anak-anak mereka tumbuh sehat dan kuat.

Melalui program kerja (proker) ini, mahasiswa KKN 80 UINSU di Desa Tanjung Mulia Kec. Nibung Hangus Kab. Batubara ingin menanamkan pemahaman bahwa pencegahan stunting adalah tanggung jawab bersama dan juga menekankan perlunya kolaborasi antara masyarakat, tenaga kesehatan, dan pemerintah. Harapannya, langkah-langkah kecil yang diambil saat ini akan membawa dampak besar bagi masa depan anak-anak di desa tersebut, menciptakan generasi yang sehat, cerdas, dan siap bersaing di masa depan.

 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline