Lihat ke Halaman Asli

KKN 64

Mahasiswa UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto

Pelaksanaan Pendampingan Budidaya Maggot oleh Mahasiswa KKN UIN SAIZU Purwokerto di Desa Wanatirta, Paguyangan, Brebes

Diperbarui: 5 Maret 2024   11:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendampingan budidaya maggot Kelompok Budidaya Ikan bersama mahasiswa KKN UIN SAIZU di Wanatirta, Paguyangan, Brebes, Minggu, 11 Februari 2024 (dokpri)

Brebes - Kampus Peduli Masyarakat (KAMPELMAS) terus berkomitmen untuk memberikan dampak positif kepada masyarakat, visi misi tersebut direalisasikan oleh KKN kelompok 64 UIN Prof. KH. Saifuddin Zuhri Purwokerto dengan melaksanakan program pendampingan budidaya maggot di Desa Wanatirta, Paguyangan, Brebes, Jumat (9/2/2024). Program pendampingan ini akan terus dilakukan sampai usainya pelaksanaan KKN. 

Program ini bermula dari timbulnya keresahan peternak atas harga pakan pelet untuk ikan yang terus meroket.

"Harga pelet sekarang terus naik mas, untuk itu kami sedang berupaya untuk mencari alternatif pakan agar tidak terlalu banyak menghabiskan biaya produksi" ujar Iwan, seorang peternak ikan asal Wanatirta, Sabtu (13/1/2024).

Hal senada diungkapkan oleh anggota POKDAKAN (Kelompok Budidaya Ikan) Brebes Selatan pada kegiatan sarasehan bersama Mahasiswa KKN kelompok 64 UIN SAIZU Purwokerto yang bertempat di kediaman kepala desa Wanatirta, Selasa (16/1/2024).

Larva lalat BSF (Maggot) diambil sebagai terobosan pakan alternatif karena selain harganya yang lebih terjangkau juga memiliki kandungan protein yang tinggi, yaitu 40-50%, lemak 30-40%, abu 11-15%, kalsium 4,8-5,1%, dan mineral.

Untuk itu, Mahasiswa KKN berkolaborasi dengan Dinas Perikanan Kabupaten Brebes melalui petugas penyuluh lapangan mengadakan sosialisasi dan kunjungan studi tiru dengan pembudidaya maggot dan lele Agrobiz Terpadu di daerah Slawi, Tegal, Sabtu (20/1/2023) 

Siklus hidup BSF secara total hanya sekitar 45 hari, mulai dari telur sampai lalat dewasa, seekor lalat betina dewasa biasanya mampu menghasilkan 500-900 butir telur, untuk 1 gram telur, mampu menghasilkan 3-4 kg larva BSF atau maggot. Pada fase ke-tiga BSF setelah telur BSF dan bayi larva, yakni larva dewasa, di fase inilah maggot sangat baik untuk dijadikan sebagai pakan ternak.

Menurut pemilik Agrobiz Terpadu pemberian maggot sebagai pakan ikan menggunakan prosentase 70% pelet, 30% maggot untuk lele yang berumur satu bulan, selanjutnya dua minggu kemudian menggunakan prosentase 60% pelet, 40% maggot, terakhir 50% pelet, 50% maggot setelah lele memasuki usia dua bulan.

Untuk saat ini Mahasiswa KKN bersama POKDAKAN sudah mulai membangun peternakan maggot untuk memenuhi kebutuhan pasokan pakan alternatif untuk ikan bagi Masyarakat desa Wanatirta, khususnya bagi anggota Kelompok Budidaya Ikan itu sendiri.

Rencananya program ini akan terus dikembangan oleh Masyarakat dan menjadi salah satu program unggulan bagi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Wanatirta dengan memanfaatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) tahun 2024 untuk membangun tempat budidaya maggot yang lebih besar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline