Lihat ke Halaman Asli

KKN 63Mengen

Universitas Jember

Sosialisasi Inovasi Fermentasi Pakan Itik guna Mencapai Desa Mengen Produsen Itik

Diperbarui: 2 Agustus 2023   11:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pribadi

Pada hari Selasa, 18 Juli 2023, mahasiswa kelompok 63 yang bertempat di Desa Mengen mengadakan sosialisasi mengenai pembuatan fermentasi pakan itik. Sosialisasi ini merupakan sosialisasi lanjutan dari rangkaian kegiatan pertama yaitu sosialisasi program "MENGETIK" (Menuju Mengen Produsen Itik) yang telah diadakan pada tanggal 14 Juli 2023. Beberapa penelitian serta pengalaman peternak itik menyampaikan bahwa kendala utama dalam pemeliharan itik adalah konsumsi pakan yang tinggi yaitu mencapai 70% dari total biaya produksi (Purba dan Prasetyo 2014) serta ketetersediaan pakan yang minim. Sehingga, alternatif pakan lokal perlu diusahakan agar dapat berkelanjutan usaha peternakan. Pembuatan fermentasi merupakan salah satu inovasi yang diajukan oleh mahasiswa KKN Kelompok 63 untuk meningkatkan kualitas dan umur simpan pakan. Hal tersebut guna meningkatkan hasil produksi itik pedaging dengan menekan jumlah pakan dalam budidaya itik. Secara tidak langsung juga dapat mengurangi pengeluaran untuk membeli kebutuhan pakan.

Fermentasi merupakan suatu teknologi yang melibatkan pemanfaatan mikroorganisme, seperti Lactobacillus plantarum, Rhyzopus oryzae, dan Rhyzopus oligosporus. Adapun tujuan fermentasi yaitu dapat membuat tekstur partikel bahan pakan menjadi lebih lambut. Selain itu, berdasarkan penelitian, fermentasi dapat berperan sebagai probiotik karena mengandung bakteri asam laktat (BAL) yang dapat meningkatkan kandungan asam organik sehingga mempengaruhi masa pakan dan dapat menekan konsumsi pakan. 

Sosialisasi pada malam itu dihadiri oleh kelompok peternak enam dusun yang sudah disubsidi bibit DOD  oleh desa. Rangkaian acara yang dilakukan pada malam itu, antara lain pembukaan, sambutan, penyampaian materi, demonstrasi, dan penutupan. Sosialisasi tersebut juga dihadiri oleh Bapak Kepala Desa, yaitu Bapak Ahmad Fauzan. Bapak Kepala Desa menyampaikan dalam sambutannya "inovasi pakan ini perlu diperhatikan secara seksama,  ilmu ini harus diterapkan karena merupakan ilmu baru dan untuk pakan tidak semuanya bergantung pada subsidi. Adakalanya para peternak juga mencari pakan tambahan agar tidak sampai kekosongan pakan di kandang itik" tuturnya. Selain itu, beliau juga menghimbau untuk mahasiswa KKN 63 Desa Mengen agar bisa mendampingi peternak itik dalam budidayanya. Apapun permasalahan yang terdapat pada lapangan wajib dilaporkan melalui grup WhatsApp yang telah dibuat. 

Selanjutnya, sesi penyampaian materi sekaligus demonstrasi. Tahapan demonstrasi dan penyampaian materi ini dilakukan oleh anggota mahasiswa KKN 63. Adapun bahan pokok  yang perlu disiapkan dalam tahapan demonstrasi, antara lain katul jagung ditambah dengan tetes tebu, EM4, dan air. Alat yang digunakan yaitu mesin blower dan plastic bening jumbo/wadah tertutup. Persiapan awal yaitu menyiapkan katul jagung seberat 2 kg, air 1 liter, EM4 1ml, dan tetes tebu 3 tutup botol. Selanjutnya pelarutan EM4 dengan air 500 ml dan pelarutan tetes tebu dengan air 500 ml. Lalu dibungkus menggunakan plastic ditutup rapat dan disimpan di tempat yang teduh. Kemudian ditunggu sekitar 4-7 hari dalam proses fermentasi. Adapun hal-hal yang harus diperhatikan yaitu keadaan fermentasi tidak boleh terlalu masam karena dapat mempengaruhi nafsu makan itik. 

Pemberian pakan yang tepat seperti tekstur, aroma, dan rasa memberikan kontribusi terhadap performa itik.  Beberapa bahan yang digunakan di atas memiliki beberapa keuntungan, contohnya EM4 dan tetes tebu. Effective Microorganism-4 atau EM-4 merupakan inokulan campuran mikroorganisme (Lactobacillus, ragi, bakteri fotosintetik, actynomycetes, dan jamur pengurai selulosa) yang mampu mempercepat proses composting atau dekomposisi bahan organik. Beberapa keuntungan pemakaian EM-4 yaitu memperbaiki kesehatan ternak, meningkatkan mutu daging ternak, dan menurunkan kadar gas amonia pada kotoran ternak serta mencegah bau tidak sedap pada kandang dan kotoran ternak. Hal tersebut juga sejalan dengan fungsi tetes tebu, yaitu  sebagai sumber energi dan meningkatkan nafsu makan unggas. Pemakaian kombinasi bahan tersebut sangat memberikan keuntungan dalam budidaya unggas itik. Selanjutnya, kegiatan tersebut ditutup dengan tanya jawab dan dokumentasi bersama.

Author : Sepdiana Warda NR 

Editor : Ida Ayu Saraswati




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline