Pada hari Kamis (14 Juli 2023), mahasiswa KKN Kelompok 63 Desa Mengen mengadakan sosialisasi mengenai program kerja MENGETIK (Menuju Mengen Produsen Itik). Desa Mengen merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Tamanan, Kabupaten Bondowoso bagian selatan. Program kerja MENGETIK disesuaikan dengan delapan tipe SDG's desa yang terdapat pada laman sistem informasi desa (https://sid.kemendesa.go.id/profile). Sebelumnya, KKN 63 juga melakukan evaluasi serta survei permasalahan sebelum penerjunan KKN dan output yang didapatkan, mayoritas tidak ada permasalahan yang urgent untuk saat ini.
Berdasarkan laman Kemendesa, Kelompok KKN 63 memilih untuk memfokuskan pada tipe desa Desa Ekonomi Bertumbuh Merata. Hal itu juga didukung oleh Kepala Desa Mengen yaitu Bapak Ahmad Fauzan yang juga sedang memberdayakan masyarakat untuk beternak itik. "Saya sangat setuju dengan kegiatan MENGETIK, karena memang dalam 1 bulan bisa untuk mendatangkan laba apabila dikelola dengan baik dan benar. Selain itu juga mempertimbangkan di antara kalian juga pernah berpengalaman dalam budidaya itik" tuturnya.
Kegiatan sosialisasi MENGETIK dihadiri oleh 6 dusun yang masuk ke dalam wilayah Desa Mengen, di antaranya: Mengen Utara, Krajan Utara, Mengen Barat, Kampung Baru, Krajan Timur, dan Selatan. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada malam hari yang bertempat di Balai Desa Mengen. Antusiasme masyarakat dalam menghadiri kegiatan itu sangat tinggi, dibuktikan dengan ketepatan waktu datang dan dimulainya acara sesuai dengan kegiatan undangan sosialisasi yang telah disebarkan melalui grup WhatsApp yang dibuat khusus untuk para peternak itik di Desa Mengen.
Berbagai rangkaian acara kegiatan dilakukan mulai dari pembukaan, sambutan, sosialisasi, dan penutupan. Adapun sambutan awal yang disampaikan Bapak Kepala Desa, yaitu Bapak Ahmad Fauzan yakni mengenai amanah yang sudah diberikan harus dilaksanakan sesuai dengan instruksi dan arahan. Setiap dusun diberikan amanah untuk merawat dan memelihara itik sebanyak 100 ekor sehingga totalnya terdapat 600 itik untuk 6 kelompok ternak, dengan tiap dusun terdapat 1 kelompok perwakilan yang terdiri dari 4 orang.
Bapak Ahmad Fauzan selaku Kepala Desa Mengen juga menyampaikan bahwa beliau siap memberikan reward kepada salah satu peternak yang mendapatkan untung/hasil jual yang paling tinggi. Adapun tujuan dari diadakannya reward yaitu untuk memacu semangat dan antusiasme masyarakat. Selain itu, apabila program kerja ini berhasil, maka akan dilanjutkan pada Bulan Agustus dan jumlah bibit itik akan ditambah. Bapak Ahmad Fauzan menegaskan bahwa kegiatan awal ini harus dapat menjadi contoh untuk kegiatan beternak itik selanjutnya.
Selain itu, kegiatan sosialisasi diadakan oleh mahasiswa kelompok KKN 63 yang menjelaskan mengenai cara pemeliharaan itik, tipe itik, inovasi pakan, penyakit yang terdapat pada itik, dan kandang yang seharusnya digunakan dalam pengelolaan itik pedaging. Kegiatan sosialisasi diperhatikan secara seksama oleh warga dan berbagai pertanyaan muncul di benak warga. Misalnya, "Apakah terdapat perbedaan antara pemeliharaan itik pedaging dan petelur?" tanya salah satu warga kepada pemateri. Yang mana, perbedaan antara pemeliharaan itik pedaging cenderung lebih banyak tahapannya daripada pemeliharaan itik petelur yang terkesan cukup sederhana.
Kegiatan yang berdurasi 2 jam tiga puluh menit ini dapat menjadi jembatan dalam mengajak warga untuk bekerja sama membangun Desa Mengen menjadi desa produsen itik. Komitmen warga sangat dibutuhkan untuk kelancaran program ini. Akhir kegiatan ditutup dengan dokumentasi dan penyampaian timeline mengenai kegiatan ternak itik serta penempatan itik di tiap dusun.
Author : Mahasiswa KKN UMD Periode II Kelompok 63 Desa Mengen
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H