Senin, 20 November 2024, mahasiswa KKN UIN Gusdur Angkatan 60 kelompok 44 Desa Rowokembu melaksanakan Workshop Pemanfaatan Sampah Kain Perca Menjadi Kipas Tangan Bersama Majelis Sabilunnajah Rowokembu. Mengingat masyarakat Desa Rowokembu yang rata-rata bermata pencaharian sebagai konveksi jahit, hal ini menjadikan banyaknya kain perca yang memiliki nilai harga sangat murah.
Kain perca merupakan kain sisa-sisa pembuatan pakaian, potongan-potongan kain tersebut dinamakan kain perca. Limbah kain merupakan salah satu jenis limbah yang sulit diolah karna termasuk limbah anorganik. Dengan demikiankain perca tersebut lebih baik diolah kembali menjadi sesuatu yang menarik dan bernilai tukar tinggi.
Tujuan diadakannya kegiatan ini adalah untuk memanfaatkan kain perca yang memiliki harga jual murah menjadi barang yang memiliki nilai jual yang lebih tinggi. salah satu contohnya yaitu berkreasi membuat kipas tangan. Kreasi kipas tangan tersebut bisa diperjual belikan sebagai souvenir pengantin atau yang lainnya.
Dalam kegiatan ini kipas tangan yang akan dibuat menggunakan kain perca, bambu yang sudah dipotong tipis kemudian bagian ujungnya yang sudah diberi lubang diikat dengan kawat. Selanjutnya sisi bambu tersebut diberi lem dan kain perca yang sudah di pola ditempelkan pada bambu tersebut.
Para santri dan santriwati Majelis Sabilunnajah sangat semangat mengikuti kegiatan workshop ini, dan pemimpin Majelis Sabilunnajah sangat mendukung serta antusias dengan adanya kegiatan yang diadakan oleh mahasiswa KKN kelompok 44 Desa Rowokembu. Menurut beliau kegiatan tersebut dapat menumbuhkan dan meningkatkan kreativitas para santri dan santriwati yang ada di majelis tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H