Kerang Bulu merupakan salah satu kerang yang dapat dimanfaatkan dagingnya sebagai bahan makanan. Karakteristik yang dapat dilihat adalah bergaris dan berbentuk cembung melebar. Hewan ini juga salah satu sumber daya hayati yang masuk dalam famili Arcidae dan Kelas Bivalvia. Habitat yang cocok untuk berkembangbiak adalah perairan laut pada wilayah sublitoral dan substrat pasir berlumpur. Kerang Bulu sangat potensial untuk dibudidayakan karena di dalamnya terdapat kandungan protein, asam amino, asam lemak, vitamin, dan mineral (Arwin dan Dedi, 2016). Pemanfaatan kerang bulu saat ini masih sebatas pada konsumsi dagingnya. Hal tersebut membuat kulit atau cangkang kerang hanya dibuang begitu saja tanpa adanya pemanfaatan lebih lanjut. Pembuangan cangkang atau kulit kerang menimbulkan persoalan baru, yaitu adanya tumpukan limbah kulit kerang. Limbah kulit kerang juga seringkali ditemukan berserakan di sekitar rumah warga yang ada di wilayah pesisir.
Adanya keadaan yang ditemukan di lingkungan warga khususnya berkaitan dengan tumpukan limbah kulit atau cangkang kerang membuat kelompok KKN UMD 149 UNEJ yang ditempatkan di Desa Seletreng memberikan perhatian terhadap persoalan tersebut. Tumpukan kuli kerang tidak selamanya hanya dihancurkan lalu dibuat sebagai urukan halaman rumah warga. Inovasi yang dapat dirancang, yaitu berkaitan dengan pembuatan kerajianan kulit kerang. Poin utama yang disorot adalah bagaimana mengurangi limbah kerang yang menumpuk, tetapi juga dapat memberikan nilai tambah terhadap ekonomi keluarga khususnya bagi masyarakat yang ada di sekitaran pantai. Kelompok KKN UMD 149 UNEJ memulai kegiatan dengan mencari bahan untuk kerajinan dan kemudian dilanjutkan dengan membuat prototipe atau benda percontohan. Limbah kulit kerang yang didapatkan tidak dapat langsung digunakan, namun perlu dilakukan perendaman dan dilanjutkan dengan proses pengeringan. Terdapat juga limbah kulit kerang yang sudah bersih, yaitu kulit kerang yang sudah bersih secara alami di pesisir karena terkena air secara berulang.
Kelompok KKN UMD 149 UNEJ mengadakan kegiatan pendampingan dan pelatihan dalam pembuatan kerajinan yang tujuannya untuk membantu warga dalam pemanfaatan limbah kulit kerang. Pada awalnya warga mendapatkan sosialisasi atau penjelasan mengenai limbah kulit kerang, cara pemanfaatannya, dan bahkan sampai ke rencana pemasaran. Sasaran utama dalam pelatihan ini, yaitu kalangan remaja untuk mengisi waktu luang setelah pulang sekolah maupun saat libur sekolah. Pendampingan dilakukan juga terhadap para orang tua yang memiliki rasa antusias dalam pembuatan kerajinan kulit kerang karena mereka juga akan mengajak anak-anaknya yang masih kecil sehingga anak-anak tersebut tentu membutuhkan pendampingan dari para orang tua.
Adanya kegiatan semacam ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan tambahan serta motivasi terhadap warga agar memiliki minat untuk memanfaatkan limbah kulit kerang yang hanya dibuang. Pembuatan kerajinan dari kulit atau cangkang kerang memang bukan inovasi yang benar-benar baru, tetapi setidaknya hal tersebut memiliki manfaat kepada masyarakat. Orientasi dari setiap kegiatan atau inovasi yang dimunculkan oleh kelompok KKN UMD 149 UNEJ pada dasarnya semua yang akan memberikan manfaat bagi warga perlu dilakukan dan diperhatikan. Harapannya pada saat ekonomi keluarga sudah stabil maka dapat dipastikan juga akan berpengaruh pada semua aspek misalnya, turunnya angka stunting dan meningkatnya penghasilan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H