Lihat ke Halaman Asli

Kuatkan Ketahanan Pangan, KKN 53 Universitas Jember Gandeng BUMDES Kalitapen Lakukan Produksi Pakan Olahan Ternak

Diperbarui: 3 Februari 2023   13:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Masyarakat Desa Kalitapane kebanyakan bermata pencarian sebagai seorang petani, buruh tani dan juga peternak. Hampir seluruh wilayah Desa Kalitapen dikelilingi oleh persawahan dan juga dialiri oleh banyak sungai-sungai kecil. Lahan persawahan di Desa Kalitapen ditanami oleh padi, jagung, dan tebu. Dan para masyarakat disana memiliki ternak sapi, domba, dan kambing.

Kepala Desa Kalitapen Bapak Sutrisno menyediakan lahan ±4000 m2 untuk ditanami tanaman rumput odot. Rumput odot ini merupakan salah satu jenis rumput yang unggul dan memiliki produktivitas serta kandungan nutrisi yang cukup tinggi. Rumput odot memiliki ukuran yang lebih kecil daripada jenis rumput gajah yang lainnya.

Tujuan dari disediakan lahan ini yaitu untuk menjadikan Desa Kalitapen sebagai sentra rumput odot. Karena rumput odot ini merupakan salah satu rumput yang bisa digunakan untuk pakan hewan ternak. Ditambah lagi untuk menghindari kekurangan pakan rumput di saat musim tertentu makan rumput odot inilah bisa menjadi alternative pakan hewan ternak.

Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) 53 Universitas Jember bersama, Bumdes Desa Kalitapen, perangkat Desa, dan juga warga Kalitapen melakukan produksi fermentasi olahan pakan ternak dengan bahan baku utama rumput odot. Pembuatan fermentasi pakan ini merupakan program kerja (proker) kedua dari kelompok kami. Rumput odot memiliki manfaat yaitu kandungan protein yang banyak sehingga dapat membuat hewan ternak seperti sapi, kambing dan kerbau menjadi gemuk. Rumput odot ini bisa tumbuh dengan lebih cepat dibandingkan rumput lain yang sejenisnya.

Proses pengolahan fermentasi dilakukan dirumah Bapak Ndon. Dan juga rumput odot sendiri diambil dari milik Desa Kalitapen yang berada didekat rumah Bapak Ndon. Pada hari senin(30/01/2023) kami menyiapkan peralatan dan bahan yang dibutuhkan, antara lain: Mesin Coper sebagai pencacah, timba tong, katul, polard, molase, dan em4. 

Semua bahan yang sudah terkupul dibawa dirumah Bapak Ndon. Kemudian dilanjutkan di hari selasa kami melakukan proses pengambilan rumput odot yang ada dilahan persawahan. Rumput yang kami ambil sebanyak 11 kali dengan menggunakan arko. Kemudain dilanjutkan lah dengan pencacahan menggunakan mesin coper.

Dokpri

Dilanjutkan dengan pencampuran bahan-bahan yaitu molase dan em4 yang sudah dicampur dengan air yang didiamkan satu malam. Dan rumput odot yang sudah dicacah di ratakan dengan dibagi menjadi dua bagian. 

Setelah itu ditaburi untuk 1 timba polard, 2 timba katul, dan 1 timba campuran molase dan em4 tadi pada setengah rumput yang sudah dibagi tadi. Em4 ini digunakan sebagai bakteri untuk menjadikan fermentasi rumput odot ini. Campuran yang sudah selsai dimasukkan ke dalam tong dengan ditekan supaya padat dan udara yang ada didalam tong hilang. 

Pada proses ini yang wajib adalah jangan sampai tong yang digunakan bocor kemasukkan udara dari luar. Karena hal tersebut yang menjadi factor utama kegagalan dalam proses fermentasi pakan ternak rumput odot tersebut. Tong yang sudah terisi di diamkan selama 5-7 hari dan fermentasi berhasil jika bau dari fermentasi tersebut wangi seperti tape.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline