Lihat ke Halaman Asli

KKN43 Desa Gubrih

Mahasiswa Anggota KKN Desa Gubrih

KKN UNEJ Memabangun Desa 2023: Menyusuri Potensi Desa Gubrih Bondowoso

Diperbarui: 8 Januari 2023   21:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Gubrih merupakan desa yang terletak di Kecamatan Wringin, Kabupaten Bondowoso, Provinsi Jawa timur. Desa Gubrih memiliki luas wilayah sebesar 508 hektar yang terbagi atas 6 dusun, yaitu Dusun Krajan, Dusun Krajan Baru, Dusun Timur Sungai, Dusun Batu Putih, Dusun Biser Barat, dan Dusun Biser Timur dengan jumlah penduduk sebanyak 2.496 jiwa per-bulan Desember 2022. Mayoritas mata pencaharian penduduk sebagai petani, peternak, dan mengayam besek ikan.

Dokpri

Pada tanggal 4 Januari 2023, LP2M Universitas Jember melakukan kegiatan penerjunan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) periode 1 tahun akademik 2022/2023 dengan tema UNEJ Membangun Desa. Pada pembagian wilayah penerjunan, kelompok 43 berkesempatan melaksanakan kegiatan KKN di Desa Gubrih, Kabupaten Bondowoso. Kedatangan mahasiswa KKN disambut baik oleh perangkat desa dan masyarakat setempat. 

Kegiatan pertama yang dilakukan, yaitu melakukan survei potensi yang ada di desa sekaligus melakukan silaturahmi dengan kepala dusun yang ada di Desa Gubrih.

Desa Gubrih memiliki pesona pemandangan yang asri dan eksotis, hamparan sawah nan hijau sangat menyegarkan mata, serta sungai yang mengalir dengan tenang melengkapi kenyamanan. 

Kegiatan kerja bakti yang diadakan setiap hari jumat, yaitu menjaga kebersihan lingkungan merupakan suatu kebiasaan pada masyarakat Desa Gubrih untuk menciptakan lingkungan yang nyaman dan bersih. 

Akan tetapi, masih ada sebagian kecil masyarakat khususnya peternak sapi masih belum bisa mengatasi permasalahan kotoran sapi yang menumpuk. Apabila kotoran sapi dibiarkan atau dibuang di dekat sungai maka akan mencemari lingkungan tersebut. Meskipun terdengar sederhana, namun limbah kotoran sapi termasuk ke dalam golongan permasalahan limbah yang dapat mencemari sungai. 

Tetapi permasalahan tersebut juga dapat dijadikan sebuah peluang, jika kotoran sapi dikumpulkan dan diolah menjadi pupuk kompos dan pupuk organik cair, maka pupuk tersebut dapat diperjual belikan atau digunakan sendiri untuk pertanian sehingga bisa menjadi lebih bermanfaat bagi petani di desa Gubrih.

img-3709-63bac85f062a583e902a7f83.jpg

Oleh karena itu, kelompok 43 KKN Universitas Jember berencana melakukan program kerja berupa sosialisasi dan pengolahan kotoran sapi menjadi pupuk. Hal tersebut sejalan dengan ide dan program yang dimiliki oleh pemerintah di Desa Gubrih, karena penganggaran dana sudah tersedia. 

Dengan adanya program ini diharapkan dapat mengatasi permasalahan limbah kotoran sapi yang menumpuk sehingga Desa Gubrih menjadi desa yang bersih dan bisa mengubah kotoran sapi yang selama ini diabaikan menjadi sebuah potensi yang bernilai ekonomis, sehingga harapan untuk menjadikan Desa Gubrih sebagai desa penghasil pupuk dapat tercapai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline