Lihat ke Halaman Asli

Mahasiswa KKN Menggandeng Masyarakat Desa Cangkring dalam Pelatihan Pembuatan Pupuk Kompos

Diperbarui: 7 Agustus 2023   00:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Proses pelatihan pembuatan pupuk kompos. Sumber foto: Dokumen pribadi 

Proses pelatihan pembuatan pupuk kompos. Sumber foto: Dokumen pribadi

Bondowoso (06/07/2023) -- Pertanian menjadi sektor utama masyarakat Desa Cangkring yang mana sebagian masyarakat memiliki mata pencaharian dalam bidang pertanian. Komoditas yang dihasilkan oleh masyarakat meliputi tanaman pangan seperti padi dan jagung serta tanaman hortikultura sayur yang mencakup cabai, terong, kangkung, dan sebagainya. Dalam proses budidaya petani memerlukan pupuk untuk menunjang pertumbuhan tanaman, yang mana banyak dari petani yang menggunakan pupuk kimia seperti Urea, Phonska, dan NPK. Namun untuk mendapatkan pupuk tersebut para petani mengalami kesulitan mulai dari ketersediaan pupuk bersubsidi yang terbatas, dan harga yang cukup tinggi. Berdasarkan dari pernyataan tersebut, maka mahasiswa KKN UMD UNEJ kelompok 43 menggandeng masyarakat dalam pembuatan pupuk kompos dari kotoran sapi sebagai alternatif dari pupuk kimia.

Alat dan bahan dalam pembuatan pupuk kompos cukup mudah didapatkan di lingkungan sekitar,  dikarenakan Desa Cangkring memiliki potensi dalam sektor peternakan yaitu terutama kotoran sapi yang masih belum dimanfaatkan dengan baik. Alat dan bahan yang dibutuhkan yaitu:

  • Kotoran sapi kering 10 kg
  • Sekam padi 5 kg
  • Em4 100 ml
  • Gula merah 100 gram
  • Air secukupnya
  • Karung
  • Sarung tangan

Proses pembuatan pupuk kompos juga terbilang cukup mudah, yaitu:

  • Upayakan lokasi pada tempat yang ternaungi atau tidak terkena cahaya matahari penuh
  • Siapkan larutan (24 jam sebelum penggunaan) Air; haluskan gula merah, EM4, campur dan aduk hingga merata
  • Siapkan lapisan pertama pupuk kotoran sapi, kemudian campurkan sekam padi. Selanjutnya siram dengan larutan yang sudah disiapkan secukupnya, diaduk menggunakan tangan, kemudian siram dengan larutan sampai kapasitas lapang
  • Setelah tercampur rata, masukkan ke dalam karung dan disimpan di tempat yang teduh
  • Setiap 4 hari sekali lakukan pengecekan suhu, jika terasa terlalu panas dilakukan pengadukan Kembali agar mendapatkan hasil yang maksimal
  • Pada hari ke-14 sampai ke-21 kompos siap digunakan

Sebanyak 30 orang antusias menghadiri pelatihan pembuatan pupuk kompos yang dilaksanakan di dua tempat yaitu RW 4 dan RW 10. Dalam proses pelatihan pembuatan pupuk kompos juga disisipkan sesi tanya jawab secara langsung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline