Lihat ke Halaman Asli

KKN 423 TALKANDANG

Mahasiswa KKN 423 Talkandang Universitas Jember

KKN 423 UNEJ: Mengenal Lebih Dekat Desa Talkandang

Diperbarui: 11 Agustus 2022   13:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lahan Sawah Dusun Talkandang Barat Desa Talkandang

Desa Talkandang merupakan salah satu desa yang dipilih menjadi lokasi KKN Tematik UNEJ Periode II Tahun 2022. Dalam pemetakan wilayahnya, Desa Talkandang terdiri dari empat dusun yakni Talkandang Timur, Talkandang Barat, Lugundang Timur, dan Lugundang Barat yang bila dijumlah secara keseluruhan terdapat 6.953 jiwa dengan perincian menurut jenis kelamin yaitu, Laki-laki berjumlah 3.486 jiwa dan Wanita 3.467 jiwa. Desa Talkandang ini dipimpin oleh Bapak Suryanto, Ama. sebagai Kepala Desa Talkandang. 

Beruntungnya, kelompok KKN 423 menjadi kelompok yang terpilih untuk berkontribusi di desa yang terkenal akan pengrajin ronce melati. Dan sebagai salah satu desa mandiri yang mana potensiya begitu melimpah. Hal tesebut menjadikan status Desa Talkandang ini sebagai Desa Mandiri.

Menurut Bapak H. Suryanto, Ama selaku Kepala Desa, mengatakan bahwa:

      “Kekayaan Sumber Daya Alam yang ada di Desa Talkandang amat sangat mendukung baik dari segi pengembangan ekonomi maupun sosial budaya. Selain itu, letak georgrafi desa yang cukup strategis dan merupakan jalur transportasi yang mempertemukan 3 Kecamatan yaitu, Kecamatan Situbondo, Kecamatan Panarukan, dan Kecamatan Panji.”

Perkebunan Melati di Talkandang Timur Desa Talkandang

Luas wilayah Desa Talkandang mencapai 419.950 ha, jika berbicara soal mayoritas mata pencarian masyarakat Desa Talkandang sendiri lebih cenderung bergerak di bidang pertanian.

Dengan luas wilayah tersebut, pertanian jagung dan padi adalah komoditi utama yang tumbuh di Desa Talkandang. Akan tetapi, pertanian yang menjadi icon utama di Desa Talkandang adalah melati. Alasan ini diambil karena petani melati sudah dapat menghasilkan produk yang menjanjikan terhadap nilai rupiah dan nilai ekonomi bagi pertumbuhan masyarakat desa.

Ibu Wahid pemilik usaha Ronce Melati

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline