Lihat ke Halaman Asli

Tembus 15 Kilo! Mahasiswa KKN Untidar Bersama Pengurus Bank Sampah Guyub Rukun Dusun Kwangsan Gelar Penimbangan Perdana Setelah 8 Tahun Vakum

Diperbarui: 2 Februari 2025   18:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Bersama Mahasiswa KKN Untidar dengan Perangkat Dusun dan Pengurus Bank Sampah Guyub Rukun, Dusun Kwangsan (Sumber: Dokumentasi Tim KKN)

Magelang, 2 Februari 2025 --Setelah 8 tahun vakum, Bank Sampah Guyub Rukun Dusun Kwangsan, Desa Prajegsari, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang akhirnya kembali melakukan aktivitas penimbangan sampah pada Minggu, 2 Februari 2025. Bersama Kelompok Mahasiswa KKN Untidar Desa Prajegsari, Ibu-ibu Pengurus dengan antusias melakukan penimbangan sampah di Bank Sampah Guyub Rukun. 

Terlihat sejak pagi, ibu-ibu pengurus Bank Sampah dan Mahasiswa KKN Untidar sudah mulai menerima dan menimbang sampah yang disetorkan oleh Masyarakat Dusun Kwangsan. Para pengurus berserta Mahasiswa KKN Untidar juga membagikan karung kepada masyarakat Dusun Kwangsan yang nantinya karung tersebut dapat digunakan oleh warga sebagai tempat untuk mengumpulkan sampah. Karung-karung tersebut difasilitasi oleh Bank Sampah Induk Tarudan Lestari, Bandongan yang nantinya juga akan menjadi pengepul dari Bank Sampah Guyub Rukun, Dusun Kwangsan.

Masyarakat Dusun Kwangsan juga menyambut baik kembalinya aktivitas penimbangan Bank Sampah dengan mengumpulkan dan menyetorkan sampah mereka. Terbukti dengan banyaknya karung-karung sampah yang memenuhi Bank Sampah Guyub Rukun, bahkan ada yang menyetor sampah hingga 15 kilogram. 

Sampah-sampah yang dikumpulkan antara lain sampah plastik, kertas dan atom. Sampah plastik terdiri dari kertas plastik dan bungkus makanan yang terbuat dari plastik. Sampah kertas terdiri dari kertas, kardus, dan koran bekas, Sedangkan sampah atom terdiri dari botol-botol yang terbuat dari plastik.

Nantinya sampah-sampah yang sudah disetorkan akan diambil oleh pengepul untuk dipilah dan diolah kembali menjadi barang yang dapat dipakai kembali dan memiliki nilai jual. Selain itu, sampah-sampah tersebut akan dihitung harga jualnya sesuai timbangan dan nantinya para warga yang menyetor sampah di Bank Sampah akan mendapat uang sesuai sampah yang disetor.

Suasana penimbangan sampah di Bank Sampah Guyub Rukun, Dusun Kwangsan (Sumber: Dokumentasi Tim KKN)

Menurut Ketua Pengurus Bank Samah Guyub Rukun, Dusun Kwangsan, Ibu Arbaiyah, mengatakan jika antusiasme masyarakat Dusun Kwangsan untuk menyetor sampah di Bank Sampah masih tinggi meski Bank Sampah Guyub Rukun sudah vakum selama 8 tahun.

"Masih rame dan masyarakat masih antusias, (bahkan) tertinggi sampai 15,40 kilo," ucap Arbaiyah.

"Semoga kedepannya semakin banyak yang sadar dengan sampah, sehingga membuat dusun Kwangsan ini semakin bersih, sehat, rapi," tambah Arbaiyah.

Kegiatan penimbangan perdana di Bank Sampah Guyub Rukun juga dihadiri oleh Bapak Rukun Warga (RW) Dusun Kwangsan, Warsono. Dengan ditemani oleh perangkat Dusun lain, beliau meninjau aktivitas penimbangan sampah perdana di Bank Sampah Guyub Rukun.

Dirinya merasa senang dengan kegiatan ini karena dengan warga mengumpulkan sampah di Bank Sampah, mereka turut ikut melestarikan lingkungan Dusun Kwangsan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline