Situbondo - 03 Agustus 2022. Angka stunting di Situbondo tergolong tinggi, yaitu sekitar 26,74% (SSGBI, 2019). Stunting merupakan hal penting yang perlu diperhatikan di setiap daerah. Salah satu daerah di Situbondo yang peduli dalam hal pencegahan stunting adalah Desa Alasmalang, Kecamatan Panarukan. Berhubungan dengan hal ini, mahasiswa KKN 408 UNEJ bekerja sama dengan pemerintah Desa Alasmalang dan UMKM untuk melakukan program pencegahan stunting.
Salah satu program kerja yang direncanakan oleh kelompok KKN 408 adalah menggandeng posyandu sebagai langkah awal untuk mensosialisasikan pencegahan stunting. Terjadinya stunting disebabkan karena kualitas gizi yang rendah. Oleh karena itu, stunting dapat diminimalisir melalui perbaikan gizi pada MP-ASI. Salah satu olahan pangan yang dapat diaplikasikan pada MP-ASI yaitu abon ikan bandeng.
Berdasarkan survey lapang yang dilakukan mahasiswa KKN 408 UNEJ di Desa Alasmalang terdapat UMKM abon ikan bandeng, yaitu "D'PORE MEME". UMKM ini berpotensi dalam pencegahan stunting. Oleh karena itu, mahasiswa KKN berencana menjadikan D'Pore Meme sebagai partner untuk program pemenuhan gizi MP-ASI di Posyandu Alasmalang.
D'Pore Meme merupakan UMKM yang dimiliki oleh salah satu pengusaha muda Alasmalang yang bernama Meme. Menurut Mbak Meme ikan bandeng memiliki protein yang tinggi dan sangat cocok dijadikan abon. Beruntungnya mahasiswa KKN 408 memiliki kesempatan untuk ikut dalam proses pembuatan abon ikan bandeng.
Stunting bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah semata. Oleh karena itu, mahasiswa sebagai agen perubahan memandang bahwa adanya UMKM abon ikan bandeng memiliki peluang yang bagus dalam pencegahan stunting. Hal ini juga dapat memberikan keuntungan pada UMKM tersebut. Harapannya, pemerintah, masyarakat, dan UMKM dapat terus berkerja sama dalam pencegahan stunting secara berkelanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H