Lihat ke Halaman Asli

kkn364 glingseran

KKN 364 UMD GLINGSERAN 2022

Desa Layak Anak: Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut oleh Mahasiswa KKN UMD 2022 di SDN Glingseran

Diperbarui: 17 Agustus 2022   23:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sikat gigi bersama di halaman SDN Glingseran. [pri]

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Universitas Jember (UNEJ) melakukan pengabdian kepada masyarakat sebagai bentuk implementasi Tridharma perguruan tinggi. Pasca pandemi, Universitas Jember kembali mengadakan kegiatan KKN periode 2 secara luring dengan mengusung tema UNEJ Membangun Desa (UMD) yang difokuskan pada 6 (enam) tema utama yaitu teknologi informasi dan komunikasi (TIK), literasi, pariwisata, kewirausahaan, desa tanggap bencana, serta stunting dan sanitasi lingkungan. KKN UNEJ Membangun Desa periode 2 tersebar di 5 kabupaten yang terdiri dari Situbondo, Bondowoso, Jember, Lumajang, dan Pasuruan. Kelompok KKN 364 ditugaskan di Desa Glingseran, Kecamatan Wringin,  Kabupaten Bondowoso. Program yang dipilih ialah pembentukan Desa Layak Anak.

Setelah melakukan survei selama satu minggu, kelompok 364 mengidentifikasi permasalahan desa terkait dengan kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan pada anak. Kurangnya pengetahuan mengenai kesehatan gigi dan mulut membuat anak-anak rentan terhadap karies, seperti gigi berlubang. Berangkat dari permasalahan tersebut, kelompok KKN 364 tergerak untuk mengadakan kegiatan penyuluhan tentang menjaga kesehatan gigi dan mulut. Kegiatan penyuluhan ini diselenggarakan karena banyak orang tua dan anak-anak yang masih sering mengabaikan permasalahan tersebut.

Pada tanggal 28 Juli 2022, salah satu rangkaian kegiatan program Desa Layak Anak dimulai dengan kegiatan "Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut" di SDN Glingseran. Tujuan dari adanya kegiatan penyuluhan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran anak mengenai pentingnya kesehatan gigi dan mulut diselingi pemberian informasi mengenai cara mencuci tangan dengan benar. Sebelum kegiatan diselenggarakan, kelompok KKN 364 melakukan koordinasi dengan perangkat desa dan mendapat sambutan baik dari pihak sekolah SDN Glingseran. Untuk memantapkan materi penyuluhan yang akan diberikan, kelompok KKN 364 melakukan konsultasi dengan pihak Puskesmas Wringin. Bapak Budi, salah seorang perawat bagian poli gigi di Puskesmas Wringin turut memberikan pesan, “Jangan membeli obat, lebih baik berobat.” yang menunjukkan pentingnya pemeriksaan rutin kesehatan gigi dan mulut setiap 6 (enam) bulan sekali.

Konsultasi dengan pihak Puskesmas Wringin. [pri]

Kegiatan diawali dengan perkenalan dengan anak-anak dari kelas 1 sampai 3 SDN Glingseran sebagai target dari penyuluhan yang dilakukan. Kemudian untuk memeriahkan suasana, kelompok KKN 364 mengajak anak-anak bernyanyi dan melakukan games. Selanjutnya, penyuluhan dilanjutkan dengan pemberian materi mengenai kesehatan gigi dan mulut, khususnya cara menggosok gigi dengan benar. Selain itu, anak-anak diajarkan 6 (enam) langkah yang perlu diperhatikan saat melakukan cuci tangan. Setelah pemberian materi, dilakukan sesi tanya jawab sederhana dan diberikan hadiah bagi anak yang berani menjawab pertanyaan dengan benar.

Antusiasme yang terlihat dalam penyuluhan kesehatan gigi dan mulut dapat dipandang sebagai respon yang baik dalam upaya pembangunan Desa Layak Anak di Glingseran. Informasi yang disampaikan melalui penyuluhan kesehatan gigi dan mulut yang telah dilakukan diharapkan dapat terus menyebar, tak hanya dalam lingkup anak-anak namun juga masyarakat umum. Sehingga, Desa Layak Anak diperlukan dalam mempersiapkan anak-anak sebagai investasi sumber daya manusia yang potensial.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline