Lihat ke Halaman Asli

KKN35 SocoUNIDA

Universitas Darussalam Gontor

Tebarkan Pengabdian Wujudkan Peradaban

Diperbarui: 22 Maret 2024   13:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Dokumentasi pribadi)

Rabu, 13 Maret 2024. Taman Pendidikan al-Quran bertempat di dusun Sulur yang berlangsung kegiatan belajar megajar mengaji setiap sorenya selepas sholat Ashar. Dihadiri oleh belasan anak usia sekolah dasar yang diajar hanya satu pengajar, untuk itu Tim 10 Kuliah Kerja Kerja Nyata di desa Soco hadir untuk turut membantu dan menebarkan kebaikan karna itu merupakan wujud pengabdian kami kepada negri ini dan juga Kyai-Kyai kami, seperti pesan yang sering disampaikan oleh Kyai kami, KH. Hasan Abdullah Sahal

"Orang besar bukan mereka yang menjadi pengusaha besar, ketua partai bukan juga ketua oramas yang besar tapi orang besar ialah mereka yang lulus dan keluar dari pesentren ini dengan ikhlas mengajarkan ilmunya kepada orang-orang dipelosok-pelosok desa sampai di kaki-kaki gunung dimanapun mereka berada di bukit-bukit atau dikolong jembatan sekalipun itu yang beliau maksud orang besar."

(Dokumentasi pribadi)

Dengan antusias anak-anak baik putra maupun putri akan memenuhi kelas yang digunakan untuk menagaji di sebelah masjid tepat menunggu kedatangan guru mengaji. dan menyetorkan bacaan mereka yang rata-rata adalah juz amma hingga al-Quran. Para mahasiswa Tim 10 desa Soco Universitas Darussalam Gontor dengan senang hati mengajarkan anak-anak di kaki gunung ini tepatnya di gunung Lawu sesuai dengan amanah yang dititipkan Kyai kami.

(Dokumentasi pribadi)

Dalam program pengabdian Kuliah Kerja Nyata ini kami tidak hanya mengajar tapi juga belajar banyak hal, mulai dari belajar arti Perjuangan. Seperi perjuangan Kyai kami dalam mendidik kami agar menjadi mundzirul qoum. Belajar keihlasan bak keihlasan guru-guru kami yang juga mengajarkan kami tanpa pamrih yang tak mengharapkan apapun kecuali kesuksesan kami. hingga belajar kesederhanaan, seperti anak-anak yang datang ke Taman Pendidikan al-Quran di dusun Sulur ini, berangkat dengan mengenakan busana yang sederhana namun rapih dengan hanya membawa tas yang berisikan al-Quran tanpa ada barang-barang mewah seperti anak-anak kota pada umumnya. Perjuangan,keihlasan dan kesederhanaan yang kami pelajari di desa ini selaras dengan kata-kata bijak seorang penyair. "Hidup ini terlalu singkat untuk mengejar sesuatu yang tidak membawa kita semakin dekat dengan surga"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline