Lihat ke Halaman Asli

Kopi Unggulan Desa Rejoagung, Sumberwringin

Diperbarui: 6 Februari 2023   21:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kopi Cap Kepodang Mas (Dokpri)

Rejoagung -- Lokasi Desa Rejoagung yang terletak di dataran tinggi tepatnya di Kawasan Gunung Ijen dan Gunung Raung membuat desa ini sangat berpotensi dalam sektor perkebunan kopi dan mayoritas penduduknya bekerja sebagai petani kopi. Salah satu produk kopi unggulan di Desa Rejoagung adalah Kopi Cap Kepodang Mas milik Pak Harnimo yang dimulai sejak tahun 2013. Nama Cap Kepodang Mas sendiri berawal dari banyaknya burung Kepodang Mas di sekitar kebun kopi milik beliau dan menjadi insipirasi merek kopi yang beliau kembangkan. Pak Harnimo sendiri termasuk dalam Kelompok Tani Maju 3 dan bertugas sebagai ketua tani.

Kopi Cap Kepodang Mas memiliki beberapa varian, seperti kopi lanang, kopi robusta, kopi arabika, kopi arabika yellow cattura, dan kopi luwak. Produk kopi tersebut dijual dengan berbagai ukuran. Kopi luwak menjadi primadona unggulan karena pembuatannya asli dibantukan hewan luwak liar di sekitar kebun. Bubuk kopi luwak milik beliau dijual seharga Rp 100.000 per 100 gram. Tak hanya dijual dalam kemasan, Pak Harnimo juga memasarkan biji kopinya dalam bentuk green bean ke kafe-kafe di kota besar seperti Jakarta dan Surabaya. Luar biasanya lagi, produk kopi ini telah dipasarkan hingga ke mancanegara, seperti Taiwan.

Pak Harnimo (Dokpri)

"Kopi yang tumbuh di lereng kawasan Gunung Ijen dan Raung ini memiliki rasa yang khas. Selain pahit, kopi ini juga memiliki rasa asam, dan manis seperti rasa cokelat." ujar Pak Harnimo. Rasa kopi yang unik tersebut menjadi keunggulan kopi lereng Gunung Ijen dan Raung, serta membedakan dengan kopi lainnya. Selain rasa yang unik, kopi ini juga aman bagi penikmat kopi dengan lambung sensitif, karena kopi tumbuh di ketinggian 1000 meter di atas permukaan laut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline