Lihat ke Halaman Asli

LP2M UIN Walisongo Semarang Adakan Apel Penyerahan KKN MIT ke-18 Tematik di Kecamatan Pegandon, Camat: Mahasiswa KKN Harus Membersamai Masyarakat

Diperbarui: 5 Juli 2024   00:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Divisi Kominfo Posko 36

Kendal, 4 Juli 2024 - Lembaga Penelitian & Pengabdian Masyarakat (LP2M) mengadakan apel penyerahan KKN MIT ke-18 Tematik tahun 2024 di Kecamatan Pegandon. Apel penyerahan ini diikuti oleh 180 mahasiswa KKN, Camat Pegandon,  12 Kepala Desa dan Forkopimcam.

Apel penyerahan KKN dihadiri oleh perwakilan dari UIN Walisongo yaitu Bapak DR. A. Hasan Asy'ari Ulama'i, M.Ag selaku Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama. Dalam sambutannya beliau menjelaskan bahwa terdapat 180 Mahasiswa UIN Walisongo yang tersebar di 12 Desa se-kecamatan Pegandon. Bapak Hasan juga berharap 180 mahasiswa KKN yang tersebar mampu dan siap dibutuhkan masyarakat selama 24 jam lebih 5 menit.

“Pada tahun ini terdapat 180 mahasiswa UIN Walisongo yang tersebar di 12 desa se-kecamatan Pegandon, kami mengharapkan mahasiswa KKN mampu dan siap ketika dibutuhkan masyarakat selama 24 jam lebih 5 menit” tutur beliau Bapak Wakil Rektor III.

Kemudian, sambutan penerimaan KKN MIT ke-18 Tematik Tahun 2024 dilakukan oleh Camat Pegandon Bapak Junaedi, S.sos. Beliau menjelaskan bahwasannya dari 12 desa di Kecamatan Pegandon terdapat berbagai permasalahan yang berbeda. Permasalahan tersebut meliputi bidang kesehatan dengan angka stunting yang mencapai 100 anak dan tersebar di 12 desa. Selanjutnya permasalahan kedua mengenai layanan integrasi kesehatan primer, terhitung hingga sekarang baru terdapat 2 desa yang telah launching posyandu yaitu Desa Gubuksari dan Desa Margomulyo. Pak Camat berharap bahwa anggota KKN MIT-ke 18 UIN Walisongo Semarang bisa membantu launching posyandu di 10 desa lainnya.

“Kecamatan Pegandon memiliki berbagai permasalahan yang berbeda di setiap desanya. Permasalahan yang paling umum mengenai angka stunting, meskipun sudah melewati batas minimal prelevansi stunting yaitu 14% akan tetapi di 12 Desa di Kecamatan Pegandon mencapai 100 anak yang terkena stunting. Kemudian layanan integrasi kesehatan primer berupa posyandu di Kecamatan Pegandon hingga sekarang baru 2 desa yang melaksanakan launching meliputi Desa Gubuksari dan Margomulyo. Saya berharap bahwa mahasiswa KKN dapat membersamai 10 desa lainnya dalam melakukan pelaunchingan posyandu” terang Bapak Camat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline