Pada 9 Agustus 2024, Mahasiswa KKN UMD 311 melaksanakan kegiatan yang bertajuk "Seminar Peduli Lingkungan, Pelatihan Pengolahan Sampah" yang didampingi oleh pemateri dari Dinas Lingkungan Hidup, Himpunan Pengusaha Muda (HIPMI), dan salah satu dosen ekonomi dari Universitas Jember.
Setelah sebelumnya melakukan pelatihan pengolahan sampah organik menjadi eco-enzym, kali ini Mahasiswa KKN UMD 311 kembali mengadakan pelatihan pengolahan sampah namun berfokus pada sampah anorganik yang diolah menjadi ecobrick.
"Kami mengadakan pelatihan pengolahan sampah anorganik menjadi ecobrick ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai cara mengelola sampah secara berkelanjutan. Kegiatan ini tidak hanya fokus pada aspek teknis pembuatan ecobrick, tetapi juga mencakup aspek ekonomi dan bisnis yang berkaitan dengan produk ecobrick," kata Iqbal selaku penanggung jawab acara sekaligus Koordinator Desa KKN UMD 311.
Dalam pelatihan ini, para mahasiswa didampingi oleh pemateri dari berbagai instansi yang memiliki keahlian di bidangnya masing-masing. Dinas Lingkungan Hidup yang diwakili oleh Agus Supriyadi, berperan penting dalam kegiatan ini dengan memberikan materi berupa praktik langsung pembuatan ecobrick. Peserta pelatihan diajarkan langkah-langkah detail untuk mengubah sampah plastik menjadi ecobrick yang memiliki nilai guna tinggi.
Selain itu, Bima Aji yang merupakan salah satu pengurus Himpunan Pengusaha Muda turut memberikan materi terkait branding dan marketing. Dalam sesi ini, peserta mendapatkan wawasan mengenai peluang bisnis yang dapat dikembangkan dari produk ecobrick. Materi ini penting untuk membantu masyarakat memahami bagaimana cara memasarkan ecobrick sebagai produk yang memiliki nilai jual, serta strategi branding yang efektif untuk menarik perhatian pasar.
Pelatihan ini juga dilengkapi dengan materi dari seorang dosen Universitas Jember yakni Agus Mahardiyanto, S.E., M.A. yang membahas tentang pengelolaan bisnis secara umum. Dalam sesi ini, peserta mendapatkan pengetahuan mengenai dasar-dasar manajemen bisnis, analisis pasar, dan potensi ekonomi dari pengelolaan sampah menjadi ecobrick. Materi ini diharapkan dapat membuka wawasan masyarakat mengenai berbagai peluang bisnis yang dapat dikembangkan dari sampah, khususnya ecobrick, serta bagaimana cara mengelola usaha tersebut agar dapat berkelanjutan.
"Lebih baik mewariskan mata air untuk generasi berikutnya daripada mewariskan air mata" kata Agus Mahardiyanto.
Kata tersebut bermakna bahwa walaupun sampah masih menjadi persoalan umum, namun sebagai masyarakat harus bisa bijak dalam mengatasi permasalahan sampah salah satunya melakukan pengolahan sampah menjadi ecobrick yang dapat diwariskan ke generasi berikutnya.