Lihat ke Halaman Asli

KKN 52UIN

Mahasiswa UIN Prof. K.H Saifuddin Zuhri Purwokerto

Menanggapi Problematika Tenaga Pengajar dan Ibu Rumah Tangga dalam mendidik anak

Diperbarui: 27 Agustus 2023   23:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

MENANGGAPI PROBLEMATIKA TENAGA PENGAJAR DAN IBU RUMAH TANGGA DALAM MENDIDIK ANAK, MAHASISWA KKN UIN SAIZU MENGADAKAN SOSIALISASI PARENTING DAN POLA ASUH ANAK DI DESA KARANGGAYAM

Aldy Yulianto -- KKN UIN Prof. K.H Saifuddin Zuhri Purwokerto

Rabu, 08 Agu 2023 10:15 WIB

Banyumas -- Kelompok 27 KKN ke 52 UIN Prof K.H Saifuddin Zuhri Purwokerto menggelar Sosialisasi Parenting dan Pola Asuh Anak yang diikuti oleh Kader Posyandu, PKK, dan Tenaga pengajar se Desa Karanggayam, pada Rabu (10/08/2023).

Dengan menghadirkan salah satu dosen UIN SAIZU yaitu Dr. Novan Ardy Wiyani M.Pd.I sebagai narasumber menjadikan kegiatan sosialisasi berlangsung interaktif. Dr. Novan yang merupakan Dosen Manajemen Pendidikan memberikan materi tentang mengenal dan mengembangkan kecerdasan jamak pada anak.

Dalam pemaparannya, Dr. Novan menjelaskan bahwa tidak ada anak yang bodoh, semua anak pasti memiliki potensinya masing-masing atau dalam artian lain semua anak adalah cerdas. Dijelaskan bahwa terdapat 8 kecerdasan pada anak, yaitu : verbal-linguistik, logis-matematik, kinestetik, visual-spasial, musical, natural, intrapersonal, interpersonal.

"Anak sejak dilahirkan sudah memiliki milyaran sel syaraf yang saling terpisah. Sel syaraf tersebut harus disambungkan dengan pemberian stimulasi Pendidikan oleh orang tua. Semakin kuat sambungan tersebut maka anak akan semakin cerdas, sebaliknya sambungan tersebut  bisa renggang bahkan putus ketika orangtua sering membentak anak tanpa makna" Ucap Dr. Novan

Orang tua harus bisa memahami potensi setiap anak, apakah dalam pertumbuhannya anak lebih banyak mengoptimalkan otak bagian kiri atau bagian kanan. Pertumbuhan otak kiri akan menjadikan anak memiliki kecerdasan intelektual. Sedangkan pertumbuhan otak kanan akan menjadikannya memiliki kecerdasan emosional, spiritual dan sisi kreatif.

Dr. Novan mengakhiri materinya dengan menyampaikan bahwa jika orangtua ingin memiliki anak yang berkualitas maka harus mendidik anakanya sejak dini dengan nilai agama dan budi pekerti sebagai landasan utamanya, dijelaskan dalam sebuah penelitian bahwa kepintaran hanya memberikan 10% dari kesuksesan seseorang, sebenarnya 90% kesuksesan seseorang dicapai dengan karakter dan akhlak mulia.

Kegiatan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab bersama Ibu-ibu Kader PKK, Posyandu, Guru SD, TK, Paud, dan TPQ se Desa Karanggayam. Dari keseluruhan pertanyaan sebagian besar memiliki kesamaan pertanyaan yakni bagaimana cara mengatasi kesulitan mengajar pada anak yang mudah bosan saat pembelajaran berlangsung dan juga anak yang memiliki sikap hyper aktif. 

"Bagaimana solusi untuk mengatasi anak yang mudah bosan pada saat pembelajaran TPQ berlangsung" ujar ibu Sholikhah selaku pengajar TPQ Al Mukhlasin. Menanggapi masalah tersebut, Dr Novan menjelaskan bahwa untuk menangani permasalahan tersebut tenaga pendidik memerlukan kreatifitas dalam menyampaikan pembelajarannya, dengan menggunakan metode metode pembelajaran yang beragam seperti menghafal materi dengan lagu dan pembagian materi setiap hari agar peserta didik tidak merasakan kebosanan sehingga diharapkan dengan cara ini dapat memenuhi setiap potensi yang dimiliki peserta didik yang beragam.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline