Lihat ke Halaman Asli

KKN 29 Tambahsari

Mahasiswa UIN Walisongo Semarang

Kunjungan Edukatif KKN Reguler 83 UIN Walisongo Posko 29 ke UMKM Sirop Jahe 33 di Desa Tambahsari

Diperbarui: 8 November 2024   20:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi bersama owner syrupjahe 33

Tambahsari, 27 Oktober 2024-- Tim KKN Reguler 83 UIN Walisongo Posko 29 melakukan kunjungan edukatif ke UMKM Syrup Jahe 33 yang berlokasi di Desa Tambahsari. Kunjungan ini bertujuan untuk mengetahui potensi yang dimiliki serta kendala yang dihadapi dalam usaha Syrup Jahe 33. Kunjungan ini dilaksanakan pada tanggal 26 Oktober 2024.

Tim KKN Reguler 83 UIN Walisongo Posko 29, yang terdiri dari mahasiswa dari berbagai program studi, kunjungan menemui UMKM Syrup Jahe 33, Bapak Supriyatin. UMKM ini dijalankan dengan bantuan tiga karyawan yang bekerja dari pukul 8 pagi hingga 4 sore, dan jam kerja tersebut disesuaikan dengan ketersediaan pasokan bahan baku.

UMKM Syrup Jahe 33 berlokasi di Desa Tambahsari, Produk utama UMKM ini adalah berbagai varian minuman berbahan jahe, termasuk Jahe Mprit, Jahe Merah, Jahe Plus Madu, Jahe Jos ++, dan Jaguar (Jahe Gula Aren). Bahan baku dalam pembuatan sirup jahe diambil dari petani lokal yang ada di Semarang.

Supriyatin juga menjelaskan keunggulan kualitas produk Syrup Jahe 33 yang terbuat dari bahan alami dan tanpa pengawet. "Masa expired dari Syrup Jahe 33 ini satu tahun lamanya," ungkap beliau, menunjukkan kualitas produk yang tahan lama dan tetap alami.

Tim KKN menanyakan terkait tantangan yang dihadapi dalam pengembangan usaha ini, meliputi keterbatasan pemasaran dan pasokan bahan baku yang tidak stabil. Saat ini, pemasaran produk Syrup Jahe 33 masih terbatas pada wilayah Jawa Tengah dan melalui beberapa pameran serta toko oleh-oleh. Kehadiran di e-commerce juga masih kurang aktif, meskipun produk sudah tersedia di Shopee. Kendala lain yang dihadapi dalam usaha, Supriyatin mengungkapkan "Penjualan akhir-akhir ini menurun karena banyaknya pesaing pada bidang yang sama."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline