Lihat ke Halaman Asli

Mahasiswa KKN UM Desa Asrikaton Memperkenalkan Sistem Budidaya "Aquaponik"

Diperbarui: 24 Juli 2021   02:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perwakilan Mahasiswa KKN UM Desa Asrkaton dengan Ketua RT Dusun Kraja Desa Asrikaton

Seiring berkembangnya daerah-daerah di perkotaan maupun di pedesaan, maka berdampak juga pada berkurangnya lahan budidaya yang ada. Maraknya aktivitas pembangunan dibidang ekonomi dan pemukiman di suatu wilayah, semakin meningkat pula alih fungsi lahan yang terjadi di wilayah tersebut. Lahan-lahan yang dulunya merupakan lahan pertanian, berubah menjadi pemukiman penduduk.

Kasus semacam itu juga terjadi di wilayah Desa Asrikaton, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang. Berdasarkan survei yang sudah dilakukan oleh Tim KKN UM Desa Asrikaton sebelumnya, didapati bahwa lahan kosong yang tersedia di wilayah Desa Asrikaton saat ini sudah sangat sedikit, khusunya lahan yang dapat digunakan untuk kepentingan kegiatan budidaya. Maka, hal tersebutlah yang memunculkan ide para Tim KKN UM Desa Asrikaton untuk memperkenalkan sistem budidaya Aquaponik pada warga Desa Asrikaton.

Akuaponik adalah sistem pertanian berkelanjutan yang mengkombinasikan akuakultur dan hidroponik dalam lingkungan yang bersifat simbiotik. (Sumber : www.wikipedia.org). Aquaponik merupakan sebuah metode alternatif bercocok tanaman dan memelihara ikan dalam satu wadah secara bersamaan. Proses dimana tanaman memanfaatkan unsur hara yang berasal dari kotoran ikan yang apabila dibiarkan di dalam kolam akan menjadi racun bagi ikannya. Lalu tanaman akan berfungsi sebagai filter vegetasi yang akan mengurai zat racun tersebut menjadi zat yang tidak berbahaya bagi ikan, dan suplai oksigen pada air yang digunakan untuk memelihara ikan. Dengan siklus ini akan terjadi siklus saling menguntungkan dan bagi kita yang mengaplikasikanya tentu saja akan sangat menguntungkan sekali, karena lahan yang dipakai tidak akan terlalu luas.

“Sistem budidaya Aquaponik ini sangat cocok diterapkan diwilayah yang memiliki keterbatasan lahan untuk budidaya. Selain tidak memerlukan lahan yang luas, sistem budidaya Aquaponik ini juga lebih terjangkau dan lebih mudah diaplikasikan”, ungkap Tata (Penanggung Jawab Program Kerja Aquaponik).

Mahasiswa KKN UM Desa Asrikaton

Mahasiswa KKN UM Desa Asrikaton secara simbolik meletakkan hasil instalasi Aquaponik di 2 (dua) titik yang berbeda, yang pertama di wilayah Dusun Krajan dan yang kedua di Balai Desa Asrikaton. 2 (dua) buah instalasi Aquaponik tersebut diharapkan nantinya dapat digunakan sebagai contoh untuk warga setempat yang ingin melakukan kegiatan budidaya yang tidak membutuhkan lahan yang luas.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline