Lihat ke Halaman Asli

Kelompok 293 KKN UNEJ Menggali Potensi dan Permasalahan Desa Penanggungan Bondowoso

Diperbarui: 2 Agustus 2022   22:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Desa Penanggungan merupakan salah satu Desa di Kecamatan Maesan, Kabupaten Bondowoso, Provinsi Jawa Timur yang memiliki luas 143.982 Ha. Secara geogafis, Desa Penanggungan berbatasan dengan beberapa desa antara lain di sebelah utara berbatasan dengan Desa Pakuniran, sebelah timur berbatasan dengan Desa Sumber Anyar, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Maesan, dan sebelah barat berbatasan dengan Desa Tanah Wulan dan Gunung Sari. Secara administratif wilayah Desa Penanggungan terdiri dari 3 Dusun (Dusun Krajan, Paleran, dan Gunung sari), 3 Rukun Warga, dan 13 Rukun Tetangga. 

Desa Penanggungan memiliki penduduk sebanyak 3450 jiwa yang terdiri dari 1729 Kartu Keluarga dan sumber penghasilan utama dari sektor pertanian. Desa Penanggungan memiliki potensi dalam bidang pertanian meliputi jagung, tembakau, dan sawi. Selain itu, Desa Penanggungan memiliki sebuah komunitas yang bernama Kampung KB (Keluarga Berkualitas) yang mana tujuan komunitas tersebut melakukan pemberdayaan masyarakat melalui kewirausahaan atau UMKM. Adapun kewirausahaan yang dapat dikembangkan antara lain kerajinan bros, minuman jamu, kue kering, dan kue basah.

Setelah dilakukan survey ke setiap dusun yang ada di Desa Penanggungan, ditemukan beberapa permasalahan yang dialami antara lain sampah, sumber air, kurangnya pengetahuan warga mengenai PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat), dan kurangnya pengetahuan para pelaku usaha yang tergabung dalam kelompok Kampung KB mengenai pemasaran produk. Kaitannya dengan permasalahan sampah, hal ini disebabkan karena tidak tersedianya lahan untuk tempat pembuangan akhir (TPA) dan lahan yang jauh dengan pemukiman warga. 

Jika lahan yang ada digunakan sebagai pembuangan akhir justru akan menimbulkan masalah baru yaitu bau sampah yang mengganggu warga sekitar. Begitupun juga dengan masalah sumber air, bila musim kemarau tiba, sumber air mengalami kekeringan sehingga air tidak terdistribusi ke rumah warga dan satu-satunya penyelesaian masalah ini yaitu dengan cara pengeboran kembali sumber air tersebut. Kaitannya dengan masalah tersebut, pemerintah desa terkendala dalam pendanaan. Sebab pengeboran kembali sumber air memerlukan dana yang bisa dibilang cukup banyak. Dari hasil identifikasi kedua masalah tersebut, kelompok KKN UNEJ 293 akan berfokus pada permasalahan PHBS dan kewirausahan yang ada di masyarakat Desa Penanggungan.

Website Universitas Jember : https://unej.ac.id/

Dokumentasi :

Dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline