Lihat ke Halaman Asli

Mengenal Dunia Farmasi Sejak Dini Melalui Sosialisasi Apoteker Cilik oleh Mahasiswa KKN UNEJ 278 di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Nurul Islam Kraton

Diperbarui: 8 Agustus 2024   22:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apoteker Cilik di MI Nurul Islam Kraton (sumber : dokumentasi pribadi)

Kraton, Yosowilangun - Pada kamis (08/08/2024) kelompok 278 KKN UNEJ sukses mengadakan kegiatan sosialisasi dengan tema "Yuk Jadi Apoteker Cilik Agar Bisa Mengobati Luka Sendiri Seperti Ahli!" yang kemudian dilanjutkan dengan praktik pembuatan puyer dan kapsul oleh siswa-siswa kelas 6 MI Nurul Islam Kraton. Kegiatan ini merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk mengedukasi anak-anak tentang pentingnya kesehatan, kefarmasian, dan keterampilan pertolongan pertama.

Penyampaian materi oleh pemateri (sumber : dokumentasi pribadi)

Kegiatan dimulai dengan pemaparan materi seputar profesi apoteker, cara melakukan pertolongan pertama di SD/MI, serta cara membungkus obat menjadi bentuk sediaan puyer dan kapsul yang disampaikan oleh Diah Widhi Hartanti dan Jelita Putri Afdilla Nasution. Dalam sesi ini, anak-anak dikenalkan dengan peran apoteker dalam dunia kesehatan, termasuk tugas apoteker dalam meracik obat dan memberikan informasi yang tepat kepada masyarakat mengenai penggunaan obat. Kelompok 278 KKN UNEJ juga menjelaskan cara melakukan pertolongan pertama untuk luka ringan yang sering terjadi di lingkungan sekolah. Setelah sesi pemaparan materi, kegiatan dilanjutkan dengan demonstrasi pembuatan sediaan obat dalam bentuk puyer dan kapsul oleh kelompok 278 KKN UNEJ.

Demonstrasi pembuatan puyer dan kapsul (sumber : dokumentasi pribadi)

Praktik pembuatan puyer dan kapsul oleh siswa (sumber : dokumentasi pribadi)

Setelah sesi sosialisasi yang membahas pentingnya profesi apoteker dan keterampilan pertolongan pertama, para siswa beralih ke sesi yang paling dinantikan yaitu praktik langsung pembuatan puyer dan kapsul. Praktik pembuatan kapsul dan puyer dilakukan secara individu. Masing-masing siswa membuat 6 kapsul dan 6 puyer dalam waktu 20 menit. Penilaian kapsul dan puyer dilihat dari tingkat kebersihan dan kerapihan, kapsul dan puyer yang memenuhi kriteria tersebut akan mendapatkan hadiah menarik.

Melalui kegiatan ini, diharapkan siswa menjadi lebih sadar akan pentingnya kesehatan dan terinspirasi untuk terus belajar mengenai dunia farmasi. Selain itu, kegiatan ini juga memberikan pengalaman berharga bagi mahasiswa KKN dalam berinteraksi dan berbagi pengetahuan dengan masyarakat, khususnya generasi muda. Program ini merupakan langkah nyata dalam upaya meningkatkan kesadaran kesehatan di kalangan anak-anak dan memperkenalkan profesi kefarmasian sejak dini.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline