Lihat ke Halaman Asli

KKN Tematik Universitas Jember Membangun Desa Grujugan Lor

Diperbarui: 15 Agustus 2022   19:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KKN Tematik Universitas Jember

Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Jember Membangun Desa Periode II tahun 2022 memiliki tujuan sebagai suatu wujud pengabdian mahasiswa kepada masyarakat yang dilaksanakan di Desa Grujugan Lor, Kecamatan Jambesari Darus Sholah, Kabupaten Bondowoso. Kegiatan KKN pada tahun ini dirasa berbeda dari KKN tahun sebelumnya karena kegiatan pengabdian masyarakat mahasiswa Universitas Jember dilaksanakan secara offline pada tanggal 20 Agustus 2022 hingga 23 Agustus 2022. Kegiatan KKN Tematik UNEJ Membangun Desa dirancang oleh Universitas Jember untuk memberikan pengetahuan kepada mahasiswa dalam hidup di tengah-tengah masyarakat di luar kampus, secara langsung dengan mengidentifikasi serta menangani masalah pembangunan yang dihadapi oleh masyarakat baik dalam SDM maupun SDA lokal, serta meningkatkan kemampuan dan kompetensi yang dimiliki mahasiswa sesuai dengan bidang studi yang ditekuni. Dengan program KKN Tematik UNEJ Membangun Desa diharapkan mahasiswa dapat mengabdi kepada masyarakat dengan tetap menerapkan protokol kesehatan di tengah masa adaptasi baru. Beberapa daerah yang ditunjuk oleh Universitas Jember untuk melaksanakan kegiatan KKN Tematik UNEJ Periode II tahun 2022, antara lain Bondowoso, Jember, Pasuruan, Lumajang serta Situbondo.

Salah satu kecamatan di Kabupaten Bondowoso yang menjadi tempat dilaksanakannya KKN oleh kelompok 275 tepatnya Kecamatan Jambesari Darus Sholah. Kecamatan tersebut terletak di bagian selatan Kabupaten Bondowoso. Kecamatan Jambesari Darus Sholah memiliki batas sebelah utara yaitu kecamatan Tenggarang, sebelah timur yaitu Kecamatan Puger dan Kecamatan Tenggarang, sebelah selatan yaitu Kabupaten Jember serta sebelah barat yaitu Kecamatan Grujugan dan Kecamatan Tamanan. Dalam kecamatan tersebut terdiri dari 8 Desa, yaitu Grujugan Lor, Jambeanom, Jambesari, Pejagan, Pengarang, Pucanganom, Sumberjeruk, Tegalpasir dan Sumberanyar. Dimana Desa Grujugan Lor merupakan salah satu desa yang menjadi target utama dalam pelaksaan KKN Tematik UNEJ ini.

Desa Grujugan Lor memiliki jumlah penduduk sekitar 4.850 orang, desa ini memiliki potensi yang beraneka ragam, antara lain pertanian, peternakan, dan kewirausahaan kecil seperti produksi kue kering yang dilakukan oleh ibu-ibu dusun. Potensi utama dari desa tersebut yakni terdapat pada bidang pertanian yang merupakan salah satu sumber mata pencaharian masyarakat. Dari penjelasan di atas menunjukkan bahwa masyarakat di Desa Grujugan Lor memiliki alternatif pekerjaan selain buruh tani dan petani, hal ini disebabkan oleh kondisi lahan pertanian yang sangat bergantung terhadap curah hujan. Di sisi lain, air irigasi yang ada tidak dapat mencukupi untuk kebutuhan lahan pertanian di Desa Grujugan Lor secara keseluruhan terutama ketika musim kemarau, sehingga mereka pun dituntut untuk mencari alternatif pekerjaan lain seperti pedagang, buruh bangunan, dan lain-lain. Desa Grujugan Lor memiliki dua iklim, sebagaimana desa-desa lain di wilayah Indonesia yaitu iklim kemarau dan penghujan, iklim tersebut memang mempunyai dampak langsung terhadap pola tanam yang ada di Desa Grujugan Lor, misalnya pada tanaman tembakau.

Permasalahan pada desa ini, yaitu minimnya kesadaran dalam kebersihan lingkungan contohnya seperti membuang sampah sembarangan, membuang air besar di aliran sungai, serta kurangnya pengetahuan masyarakat dalam mengelola sampah. Dari permasalahan di atas Dinas Kesehatan memiliki program Open Defecation Free (ODF) untuk menyadarkan masyarakat agar tidak buang air besar pada aliran sungai dan meningkatkan kualitas sanitasi untuk mengurangi penyakit berbasis lingkungan, seperti diare. Untuk permasalahan membuang sampah sembarangan Pak Kades berencana akan membuatkan tempat sampah permanen. Dari mahasiswa KKN juga akan menjalankan program kerja yang akan direncanakan, yaitu membuat tempat sampah permanen khusus untuk sampah organik dan anorganik serta melakukan pelatihan pembuatan pupuk dari sampah organik yang sudah dipisahkan. Untuk sampah anorganik mahasiswa KKN akan memberi pelatihan menganai pembuatan kerajinan tangan yang nantinya memiliki nilai jual.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline