Lihat ke Halaman Asli

Mahasiswa KKN UMBY Kelompok 25 Lakukan Sosialisasi Pengolahan Sampah di SD Nitikan, Semanu, semanu, Gunung Kidul

Diperbarui: 1 Februari 2024   18:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(PDD_KKN25 UMBY)

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Universitas Mercubuana Yogyakarta Kelompok 25 Melakukan Sosialisasi Pengenalan dan Pengolahan Sampah di SDN Nitikan, Semanu, Semanu, Gunung Kidul.(31/02/2024).

Kelompok KKN-PPM 25 UMBY Dibimbing oleh Dosen Pembimbing Lapangan yakni Naela Faza Fariha, S.Si., M.Sc. yang terdiri dari 10 mahasiswa lintas jurusan kegiatan ini menjadi salah satu program sosialisasi yang dilaksanakan oleh Mahasiwa KKN-PPM 25 UMBY.

Sosialisasi ke sekolah adalah salah satu cara memperkenalkan pengelolaan sampah yang baik dan benar. Riko Ardiansyah sebagai Wakil Ketua kelompok KKN mengatakan " ada 3 jenis sampah yaitu, organik, b3, dan anorganik. Organik yaitu sampah yang berasal dari sisa makhluk hidup yang terurai secara alami, dan anorganik adalah bahan logam, plastik, kaca, karet, dan kaleng. Sifat sampah anorganik adalah tahan lama dan sukar membusuk, sedangkan b3 bahan berbahaya, beracun seperti zat/energi atau komponen lain yang biasa di singkat dengan b3,"terangnya.

Kepala Sekolah SD Nitikan Mengatakan " Terima kasih atas kedatangan Mahasiswa KKN UMBY Karena Sosialisasi tentang sampah sangat penting buat adik adik di SD Nitikan." Saat apel Pagi (31//01/24).

Sosialisasi dilakukan oleh Mahasiswa KKN UMBY bertujuan untuk memberi dasar kepada siswa supaya sampah yang di buang sehari hari ternyata memiliki sebuah manfaat bahkan menjadi nilai jual jika di inovasikan.

Kelompok KKN 25 mempraktekan cara pembuatan kerajinan berbahan dasar dari sampah. Siswa siswi sangat memperhatikan dan antusias mengikuti Sosialisasi yang  dibimbing langsung oleh mahasiswa KKN, untuk pembuatan kerajinan Hiasan Bunga, Hiasan Dinding, Mobil Mobilan. Hasil karya mereka di bawa pulang sehingga menjadi sebuah motivasi untuk kedepannya dalam pengolahan sampah.

Pengembangan dan implementasi teknologi ini mungkin masih dalam tahap awal, dan belum tentu sudah umum di industri tekstil. Namun, upaya untuk mencari solusi berkelanjutan dan mengurangi dampak lingkungan dari industri tekstil terus dilakukan, dan inovasi semacam ini dapat menjadi bagian dari solusi di masa depan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline