Lihat ke Halaman Asli

Riki Sangkar (Kerajinan Sangkar Burung Khas dari Desa Gempolan kec. Kerjo Kab. Karanganyar)

Diperbarui: 15 Juli 2024   13:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Pribadi

Riki sangkar, sebuah usaha yang berfokus pada pembuatan sangkar burung, telah beroperasi selama empat tahun. Awalnya, Riki sangkar membeli bahan baku seperti lidi dan papan, yang kemudian dihaluskan dan dibentuk menjadi sangkar. Pesanan sangkar banyak diterima, dan Riki sangkar mempunyai stok yang cukup.Namun, terdapat kendala yang dihadapi, yaitu musim penghujan yang membuat lidi dan papan susah kering. 

Peminat sangkar juga tidak signifikan ketika hujan turun. Harga sangkar yang ditawarkan Riki sangkar berkisar antara 90 ribu hingga 150 ribu rupiah, dengan jenis burung yang dapat dianggarkan seperti burung perkutut dan derkuku.Pengerjaan sangkar dilakukan oleh keluarga pada hari Sabtu dan Minggu, dengan produksi sekitar 10 sangkar per hari. 

Sangkar ini khusus dibuat untuk burung anggungan, sementara sangkar untuk burung ocehan dibuat dari bambu.Riki sangkar juga menawarkan sistem borongan dari bahan mentah, seperti 1 sangkar untuk 40 ribu rupiah. Selain itu, ada pilihan warna dengan harga yang sama, asalkan motif yang diinginkan tersedia.

Dok. Pribadi

Proses Pembuatan Sangkar Burung dari Rotan Bambu

Pembuatan sangkar burung dari rotan bambu adalah sebuah seni yang membutuhkan keterampilan dan ketelitian. Proses ini melibatkan beberapa langkah penting yang harus dilakukan dengan cermat agar menghasilkan sangkar burung yang indah dan fungsional. Berikut adalah tahapan-tahapan dalam pembuatan sangkar burung dari rotan bambu:

1. Penggulungan Rotan Bambu

Langkah pertama dalam pembuatan sangkar burung adalah menggulung rotan bambu panjang. Rotan bambu dipilih karena fleksibilitas dan kekuatannya yang tinggi. Rotan bambu yang panjang digulung dengan hati-hati untuk membentuk lingkaran yang rapi. Penting untuk memastikan rotan bambu tidak patah atau retak selama proses penggulungan ini. Hasil dari penggulungan yang baik akan menentukan kestabilan dan keindahan sangkar burung.

2. Pengukuran dengan Mal

Setelah rotan bambu digulung, langkah berikutnya adalah pengukuran menggunakan mal. Mal atau cetakan digunakan untuk memastikan semua bagian sangkar burung memiliki ukuran yang seragam dan sesuai dengan desain yang diinginkan. Rotan bambu yang telah digulung diletakkan pada mal, dan titik-titik untuk pelubangan ditandai dengan cermat. Penggunaan mal membantu memastikan setiap sangkar yang dibuat memiliki ukuran dan bentuk yang konsisten.

3. Pelubangan Rotan Bambu

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline