Setelah melakukan survey pertama dan kedua, kelompok KKNT 22 FIA UB melihat potensi yang ada di Desa Sumberpasir yaitu perkebunan pisang yang melimpah. Namun pisang yang ditanam merupakan pisang kluthuk yang hanya di manfaatkan daunnya saja. Setelah di ambil daunnya, pohon pisang tersebut mati dan menyisakan limbah pelepah yang sangat banyak. Dengan permasalahan tersebut kelompok 22 KKNT FIA UB menemukan inovasi pembuatan kripik pelepah pisang yang nantinya diharapkan bisa menjadi ikon oleh-oleh khas dari Desa Sumberpasir
Pada hari Senin, 27 Juni 2022 kelompok KKNT 22 FIA UB melakukan sosialisasi terkait program pengelolaan kripik pelepah "debog" pisang yang akan di selenggarakan di gedung serbaguna dusun ngrangin. Tak lupa kelompok KKNT 22 FIA UB juga membawa sampel yang sudah di buat sebelumnya untuk di coba oleh warga dan ternyata respon mereka sangat antusias terhadap sampel kripik pelepah pisang yang dibawa.
Kegiatan demonstrasi pengolahan keripik pelepah sendiri diadakan pada hari Kamis, 7 Juli 2022 di Gedung Serbaguna Dusun Ngrangin yang melibatkan ibu-ibu PKK. Kegiatan ini meliputi bagaimana langkah-langkah cara mengolah pelepah pisang, mulai dari pengambilan bagian-bagian yang bisa dikonsumsi "karena tidak semua bagian pelapah pisang bisa di konsumsi", cara mengiris pelepah pisang yang benar, perendaman dengan kapur sirih, dan proses penepungan hingga pengorengan.
Ibu-ibu PKK terlihat antusias dengan semua pemaparan materi yang di berikan oleh kelompok KKNT 22 FIA UB. Mereka bertanya mulai dari awal hingga akhir acara.Dengan diadakannya acara sosialisasi pengolahan keripik pelepah pisang, di harapkan mampu memberikan ilmu baru kepada ibu-ibu PKK untuk mengolah limbah pelepah pisang sehingga bernilai ekonomi dan mampu mendongkrak ekonomi masyarakat setempat dan di harapkan bisa menjadi ikon baru untuk Desa Sumberpasir kedepannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H