Lihat ke Halaman Asli

KKN 225 CANDIPURO

Universitas Jember

MANTAPP (Maggot sebagai Alternatif Pakan dan Pupuk): Inovasi KKN 225 UNEJ untuk Lingkungan dan Ekonomi Desa Candipuro

Diperbarui: 14 Agustus 2024   16:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto bersama Pemateri dan Peserta Sosialisasi (Dokpri)

Lumajang, 4 Agustus 2024 -- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) 225 dari Universitas Jember (UNEJ) memperkenalkan inovasi ramah lingkungan melalui Program Kerja MANTAPP (Maggot sebagai Alternatif Pakan dan Pupuk) dengan tema "Mengubah Limbah menjadi Peluang: Pelatihan Produksi Maggot". Kegiatan yang berlangsung di Balai Desa Candipuro ini berhasil menarik partisipasi berbagai kelompok masyarakat, termasuk perangkat desa, kelompok tani, karang taruna, dan ibu-ibu PKK.

Pelatihan ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang budidaya maggot sebagai solusi inovatif dalam pengelolaan limbah organik, sekaligus sebagai alternatif pakan ternak dan pupuk yang terjangkau. Acara dibuka dengan sambutan dari Kepala Desa Candipuro, Bapak Suwari, S.H., yang menyambut baik inisiatif dari mahasiswa KKN.

Penyampaian Materi oleh Bapak Muhammad Rouf, S.Pd (Dokpri)

Materi utama dalam pelatihan ini disampaikan oleh Bapak Muhammad Rouf, S.Pd., seorang peternak maggot yang sudah berpengalaman. Dalam pemaparannya, Bapak Rouf menjelaskaan bahwa maggot, larva dari lalat Black Soldier Fly (BSF), memiliki kandungan nutrisi yang sangat baik sebagai pakan ternak, dan sisa dari budidaya maggot (kasgot) dapat digunakan sebagai pupuk organik yang kaya akan manfaat.

"Pelatihan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat Candipuro. Maggot memiliki banyak sekali kegunaan yang bisa kita eksplorasi lebih lanjut, terutama dalam mendukung ketahanan pangan dan pengelolaan limbah secara efektif," ujar Bapak Rouf dengan antusias.

Penyampaian Materi oleh Ibu Edhit Yulian Pratiwi (Dokpri)

Selain itu, Ibu Edhit Yulian Pratiwi, pemateri lain dalam kegiatan ini, menjelaskan tentang pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) dari air lindi dan pupuk padat dari kasgot. Menurutnya, limbah organik yang dihasilkan dari aktivitas sehari-hari dapat diolah menjadi produk bernilai tinggi, seperti pupuk cair dan pupuk padat. "Program ini tidak hanya membantu mengurangi limbah organik, tetapi juga berpotensi meningkatkan perekonomian warga Candipuro," tambahnya.

Sesi diskusi dan tanya jawab berlangsung interaktif, dengan peserta aktif mengajukan pertanyaan dan berbagi pengalaman terkait budidaya maggot serta pemanfaatannya. Di akhir acara, Sekretaris Desa Candipuro, Bapak Fatkhur Rahman, memberikan apresiasi dan saran terhadap program kerja MANTAPP.

"Saya sangat mengapresiasi program kerja ini. Pelatihan seperti ini penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pengelolaan sampah yang dapat memberikan nilai ekonomi. Saya berharap program ini terus didampingi dan dikembangkan hingga mencapai hasil yang nyata." Ujar Bapak Fatkhur Rahman.

Sosialisasi dan Pelatihan MANTAPP (Dokpri)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline