Lihat ke Halaman Asli

Mahasiswa KKN Kolaboratif 208 ikut Andil Dorong Pelaku UMKM di Desa Sukosari Kecamatan Sukowono

Diperbarui: 27 Agustus 2023   16:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi kegiatan/Dokpri

Mahasiswa KKN Kolaboratif kelompok 208 Desa sukosari kecamatan sukowono kabupaten jember (Universitas Jember, Universitas Islam Jember, ITS Mandala, Stikes Harapan Bangsa) membantu UMKM pande besi untuk memperluas pasar dengan memasukkan produknya ke ekspo yang digelar di alun alun jember. Dengan kemasan yang menarik, dan dijual di alun alun jember harapannya produk UMKM bisa diminati oleh masyarakat diluar Kota jember apalagi saat ini proses pengiriman barang sudah tidak jadi kendala dengan adanya perusahaan pengiriman

Program ini dilaksanakan dengan membantu pelaku UMKM Pandai Besi dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas produk melalui metode Direct Marketing. Pemasaran produk dilakukan oleh mahasiswa KKN Kolaboratif di desa sukosari kecamatan sukowono kabupaten jember dengan memberikan banner, brosur dan pembuatan website bagi pelaku UMKM Pande Besi untuk pemasaran sehingga potensi UMKM Pande Besi di desa sukosari dapat dikenal secara luas oleh masyarakat baik dalam pulau maupun luar pulau sendiri.

Sebelum melaksanakan kegiatan mahasiswa KKN Kolaboratif kelompok 208 desa sukosari kabupaten jember melakukan survei ke lokasi pelaku UMKM Pandai besi, melakukan kegiatan pra pelaksanaan seperti foto produk dan wawancara pada pelaku UMKM tersebut serta melakukan evaluasi dari kegiatan program tersebut.

Desa Sukosari, Kecamatan Sukowono, Kabupaten Jember merupakan salah satu desa yang terkenal dengan profesi pandai besi. Profesi pandai besi atau pandai wesi sudah dikenal sejak dulu dan bahkan telah tercatat di sejumlah prasasti Jawa Kuno. Industri pandai besi merupakan usaha pengadaan barang yang terbuat dari besi, yang awalnya hanya dibuat sebagai senjata tradisional saja.

Seiring dengan perkembangannya, pembuatan senjata bergeser menjadi bentuk usaha pembuatan alat-alat rumahan seperti pisau dapur, pisau sembelih, parang, clurit hingga gergaji. Hal tersebut dikomersilkan dan digunakan untuk keperluan rumah tangga.

Di Sukosari, keahlian dan ketrampilan menempa besi secara tradisional ini masih ditekuni oleh segelintir orang. Bahkan masih diwariskan turun temurun ke generasi berikutnya dan bertahan hingga sekarang.

Pada awal pembukaan usaha, beliau menjual alat-alat dalam bentuk eceran. Namun, seiring berjalannya waktu, usaha beliau memiliki pelanggan tetap. Pelanggan tetap paling banyak berasal dari Pulau Bali, yang nantinya barang tersebut akan dikirim ke mancanegara. Hal ini yang menjadikan prospek bagus dari usaha pandai besi.

Dokumentasi Kegiatan/Dokpri




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline