Lihat ke Halaman Asli

Cegah Stunting, KKN Kolaboratif 208 Desa Sukosari Berikan Penyuluhan Pencegahan Stunting

Diperbarui: 4 Agustus 2023   21:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Jember - Pasca penerjunan kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kolaboratif Membangun Desa (UMD) periode II tahun ajaran 20022/2023. Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) kolaboratif UMD 208 yang bertempat di Desa Sukosari, Kecamatan Sukowono, Kabupaten Jember. Pada minggu ketiga KKNK memberikan penyuluhan tentang pencegahan stunting melalui pos-pos posyandu yang tersebar di seluruh Desa Sukosari. Posyandu ini berjumlah delapan titik meliputi Kamboja 55 hingga Kamboja 62. 

Proses penyuluhan ini dilakukan dengan kerja sama bidan desa, kader posyandu, dan polindes. Tujuan dilakukannya penyuluhan ini untuk mencegah bertambahnya jumlah stunting dan menambah pengetahuan warga terkait stunting di Desa Sukosari Kecamatan Sukowono.

Penyuluhan berbasis diskusi interaktif dengan ibu-ibu anggota dan kader posyandu. Penyuluhan tidak hanya berfokus pada stunting saja namun juga meliputi pentingnya penggunaan air bersih dan jamban, bahaya merokok, pentingnya konsumsi buah dan sayur serta aktivitas fisik. "Penyuluhan dapat mencakup tentang penggunaan air bersih dan pentingnya jamban mengingat banyak warga yang masih memanfaatkan sungai sebagai mandi, cuci, dan kakus" ujar Bu Lis, sebagai bidan desa. Penyuluhan dilakukan dengan pemberian poster berisi infografis tentang materi yang disampaikan. Di akhir penyuluhan dilakukan sesi tanya jawab yang diiringi pembagian doorprize untuk menambah keantusiasan ibu-ibu dalam proses penyuluhan.

"Penyuluhan berlangsung menarik, saya bisa mendapatkan pengetahuan baru tentang stunting dan air bersih yang dapat menunjang kesehatan keluarga khususnya anak saya" ujar Kholifa salah satu peserta penyuluhan. "Proses penyuluhan ini dapat membantu mengurangnya angka stunting dengan menambah pengetahuan ibu-ibu tentang pentingnya stunting dan gizi anak" ujar Bu Tin selaku kader posyandu.

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Tidak hanya penyuluhan, KKNK juga membantu dalam proses pengukuran tinggi dan berat badan guna menyisir balita-balita yang mengalami stunting. Pengukuran tinggi badan dilakukan dengan menggunakan tikar stunting yang tersedia di setiap poskonya. Balita-balita yang termasuk ke dalam stunting nantinya akan diberikan perhatian khusus oleh kader dan bidan desa. Ibu-ibu balita yang terkena stunting ini juga akan diberikan penyuluhan kembali oleh KKNK tentang pembuatan PMT atau Pemberian Makanan Tambahan yang berasal dari bahan yang mudah didapatkan dan dapat menambah gizi balita stunting. Kegiatan posyandu juga meliputi pemberian imunisasi pada balita, pemeriksaan ibu hamil, dan penyuluhan ibu hamil yang dilakukan oleh bidan desa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline