Lihat ke Halaman Asli

KKN207Klampokan

Universitas Jember

Galakkan Biotron Plus, Wujudkan Pertanian Ramah Lingkungan!

Diperbarui: 7 Agustus 2024   21:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto PPL dengan mahasiswa KKN UMD 207 Klampokan 

Rendahnya persediaan pupuk bersubsidi di Indonesia menjadi masalah yang belum terselesaikan hingga kini. Alokasi pupuk bersubsidi yang jauh dari kebutuhan masyarakat, terutama petani kecil, menghambat tujuan pemerintah untuk meningkatkan produksi pangan nasional dan mengoptimalkan potensi produktivitas varietas unggul.

Realitanya, petani kecil masih mengalami kekurangan pupuk di lahan mereka karena minimnya ketersediaan pupuk bersubsidi. Selain itu, harga pupuk non-subsidi yang tersedia di kios-kios sangat tinggi, mencapai dua kali lipat, sehingga membebani petani kecil yang tidak mampu.

Kelompok KKN 207 yang ditempatkan di Desa Klampokan, Kecamatan Panji, Kabupaten Situbondo, memperkenalkan inovasi bioteknologi bagi pertanian dengan membuat pupuk semi organik yang bisa diproduksi sendiri oleh para petani untuk menekan biaya pembelian pupuk.

Inovasi pembuatan pupuk semi organik ini bertujuan memberikan pemahaman kepada petani mengenai penggabungan keunggulan pupuk organik dan anorganik untuk menunjang produktivitas tanaman tanpa mengabaikan kelestarian lingkungan. Bioteknologi yang ditawarkan oleh Kelompok KKN 207 berupa pembuatan Biotron+.

Biotron+ adalah modifikasi Biochar Three in One yang ditambahkan pupuk urea dan phonska. Disebut three in one karena biotron merupakan gabungan arang aktif, pupuk hayati, dan pupuk organik. Biotron+ berperan sebagai pembenah tanah dan sumber unsur hara bagi tanaman karena dapat meningkatkan ketersediaan unsur hara tanah, kapasitas penyimpanan air, efisiensi penggunaan pupuk, meningkatkan kinerja mikroba, dan hasil panen.

Pemberian nutrisi Biotron+

Pengemasan Biotron+

Biotron+ diinisiasi oleh Dinas Pertanian karena dinilai bermanfaat bagi tanaman dan tanah. Oleh karena itu, Penyuluh Pertanian Lapang (PPL) berharap Kelompok KKN 207 Desa Klampokan dapat berpartisipasi dalam menggalakkan penggunaan Biotron+ kepada para petani di Desa Klampokan Situbondo.

Pada Jum’at, 2 Agustus 2024, Kelompok KKN 207 Desa Klampokan melakukan pembuatan Biotron+ dengan bantuan Pak Fathor Rahman, Penyuluh Pertanian Lapang Desa Klampokan Situbondo. Produksi Biotron+ dimulai dari aktivasi arang sekam menggunakan larutan basa kuat, pencucian arang sekam dengan air bersih, penjemuran, pemberian nutrisi berupa pupuk hayati cair, pupuk organik cair, nitrobacter, dan asam amino. Setelah itu, Biotron+ siap digunakan.

"Kebanyakan petani hanya memikirkan nutrisi untuk tanaman tetapi tidak untuk tanahnya," jelas Pak Fathor. "Biotron+ ini bisa menutrisi tanaman dan menjaga tanah tetap lembab," lanjutnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline