Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak yang disebabkan oleh kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang. Kondisi ini ditandai dengan tinggi badan anak yang lebih pendek dari standar anak seusianya, stunting sering terjadi pada anak sejak masih dalam kandungan hingga usia 2 tahun. Menurut Rapat Koordinasi Nasional Percepatan Penurunan Stunting (2023), Target penurunan stunting pada tahun 2024 menjadi 14 telah menjadi target pemerintah yang dituangkan dalam Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting. Akan tetapi, stunting masih menjadi salah satu masalah kesehatan yang terjadi di Indonesia.
Universitas Singaperbangsa Karawang (UNSIKA) bersama Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) kembali melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat dan bentuk Tri Dharma Perguruan Tinggi. Penyelenggaraan program KKN UNSIKA Geombang 1, dilaksanakan pada tanggal 24 Juni -- 30 Juli 2024 dengan Program Utama tersebut menghadirkan beberapa tema yaitu mengangkat isu Pengentasan Kemiskinan, Stunting dan Pusat Kesejahteraan Sosial (PUSKESOS). Mahasiswa UNSIKA berperan aktif dalam pelaksanaan KKN ini, agar permasalahan yang terjadi di lingkungan masyarakat desa dapat segera diatasi. Salah satu lokasi mahasiswa KKN UNSIKA 2024 adalah Desa Ciptamargi, Kecamatan Cilebar, Kabupaten Karawang.
Menyadari akan pentingnya penanganan stunting, salah satu contoh kontribusi mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Singaperbangsa Karawang (UNSIKA) adalah dengan aktif berpartisipasi dalam program kesehatan masyarakat, termasuk program posyandu yang berfokus pada pencegahan dan penanganan stunting. Mahasiswa bekerja sama dengan tenaga kesehatan Desa Ciptamargi untuk memberikan Pemberian Makanan Tambahan (PMT).
Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang disiapkan oleh mahasiswa KKN UNSIKA sejumlah 60 pcs untuk anak balita dan ibu hamil yang telah terdaftar di posyandu. Mahasiswa KKN UNSIKA menyediakan PMT dalam bentuk bola-bola pisang dan pudding susu. Kedua jenis makanan ini dipilih karena memiliki kandungan gizi yang baik serta disukai oleh anak-anak. Alasan pemberian pisang dikarenakan pisang kaya akan kalium, vitamin C, dan serat, yang baik untuk pertumbuhan anak. Pisang diolah menjadi bola-bola agar menarik dan mudah dikonsumsi, serta pudding susu dapat menjadi sumber serat serta mengandung protein yang baik sehingga membantu menjaga kesehatan balita.
Pemberian PMT ini bertujuan untuk meningkatkan asupan gizi balita guna mengatasi kekurangan gizi yang menyebabkan stunting, pemberian makanan tambahan ini diharapkan mampu membantu penanganan stunting, khususnya di wilayah Desa Ciptamargi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H