Lihat ke Halaman Asli

Aleksius Erom

siapakah manusia itu?

Menyingkap Kebiasaan di Balik Sosial Media

Diperbarui: 24 September 2021   03:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi sosial media | Sumber: ftadviser.com via lifestyle.kompas.com

 

Kali ini saya ingin mengulas bagaimana kuatnya pengaruh sosial media, akhirnya kita perlu tahu dan mesti sadar bersama-sama bahwa kita hari-hari ini hampir tidak pernah luput dari berbagai macam aplikasi yang hadir. 

Ini bukan lagi bicara "seandainya" melainkan justru berlimpahnya aplikasi yang tersedia dapat memudahkan kita untuk mengerjakan suatu project agar lebih cepat dan tidak menguras energi. 

Tidak bisa dibayangkan bagaimana misalnya sehari saja tidak menggunakan alat pintar ini (Hp). Sulit memang bila kebiasaan ini sedikit di beri jeda alih-alih merasa biasa-biasa saja dan tidak masalah lantas pertanyaannya apakah kita sungguh sanggup?

Diakui atau tidak sudah begitu banyak waktu kita habiskan dalam berselancar di media sosial, entah itu mencari informasi yang penting atau sekedar membrowsing hal-hal tidak semestinya (unfaedah). 

Benar bahwa dalam banyak hal, sosial media sangat membantu kita untuk mengupdate berita terbaru, memberitahu, mengabarkan situasi dan kondisi terkini terkait apa-apa saja yang terjadi hari ini. Tentu kita menginginkan hal-hal seperti ini bukan?  

Oleh karenanya masing-masing orang perlu memeluk sisi positif serta kebijaksanaanya dalam bersosial media. Saya termasuk pengguna aktif sosial media, bukan apa-apa ( update status dll) ketika di saat saya aktif. 

Namun yang membuat saya tertarik adalah orang-orang yang mana kadang kala menulis kalimat lucu, pedis, sedikitnya bernunasa ejekan namun terkesan unik sehingga mengundang gelak. 

Facebook. Jejaring dunia maya yang tidak ada batasnya, punya ribuan teman. Sebanyak itu apakah kita tahu persis orang-orangnya? Singkatnya, sekali klik (tambahkan teman lalu di konfirmasi) entah seperti apa setelah berteman relasi yang terbangun selanjutnya justru itu kembali orang-orangnya.

Kegandrungan kita terhadap teknologi memang tidak ada habisnya, ruang publik dunia Maya diwarnai segala macam konten dan ini pun tersebar di aplikasi (baca: tiktok) yang banyak memuat video, meme, maupun dalam bentuk kata-kata. 

Menariknya, konten-konten yang ada lebih menonjol pada video-video yang bersifat menghibur (sisi positif dari pengamatan saya dalam FYP).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline