Ditengah situasi yang tidak menentu akibat Covid-19 yang masih berlangsung dan merebak tidak bisa dipungkiri seluruh aspek dan lini kehidupan masyarakat dengan tiba-tiba stganan, tak ada yang luput dari bencana non alam tersebut segala aktivitas dan kegiatan pun terganggu. Pendidikan misalnya, dalam situasi pandemi mahasiswa Unikama menjalani KKN tematik dengan tetap mematuhi protokol kesehatan, ini memang tidak mudah, namun dengan modal keberaniaan dan keteguhan tidak menyurut sekaligus mengurangi semangat mahasiswa Unikama (Universitas Kanjuruhan Malang) dalam rangka mengimplementasikan satu dari tri dharma perguruan tinggi ialah pengabdian masyarakat.
Adapun tema KKN (Kuliah Kerja Nyata) di masa pandemi ini yakni Meningkatkan Ketangguhan Masyarakat di Era Pandemi Covid-19. Mahasiswa berjumlah 25 orang melaksanakan KKN di Desa Ampelgading Kec. Tirtoyudo Kab. Malang selama kurang lebih 3 minggu. Program kerja pun beragam dengan menyesuaikan situasi dan kondisi Pandemi.
Sebagai bentuk dan bukti pengabdian masyarakat, Mahasiswa Unikama kelompok 33 membuat tempat sampah dari bambu dengan peralatan seadanya sekiranya dapat dan mampu menghasilkan sebuah kreasi. Dibuatkanya tempat sampah tersebut untuk mengurangi dampak negatif dari sampah yang kadangkala menggangu pemandangan lingkungan sekitar dan yang jauh lebih penting ialah kebersihan lingkungan senantiasa terjaga.
Disampang itu adapula pembuatan dudukan tong pencuci tangan yang diletakan pada titik-titik yang bersifat publik (tempat ramai) tujuanya adalah agar warga setemapat dapat secara sadar akan bahaya penularan covid-19 melalui kontak fisik, dengan begitu dari hal yang sederhana seperti mencuci tangan bisa memutus rantai penyebaran covid-19 ini, selain itu juga mahasiswa unikama menyumbangkan masker dan membagikan kepada warga setempat juga para pengandara yang tidak mengenakan masker saat melakukan perjalanan.
Tidak sampai disitu selama KKN mahasiswa Unikama kelompok 33 juga mengadakan baksos di lingkungan desa Ampelgading, kegiatan Baksos (bakti sosial) ini tentunya mendorong mahasiswa dan warga setempat untuk saling peduli dan bersinergi, mewujudkan rasa cinta kasih, tolong menolong. Dan pada intinya sebagai mahkluk sosial mempunyai kewajiban untuk membantu sesama apa lagi disaat membutuhkan, lebih dari itu dengan diadakan baksos dapat menggerakan kepekaan sosial dan pembentukan sikap.
Tak cukup pada proker yang sudah dirancang oleh Mahasiswa Unikama Kelompok 33 dari desa setempat memberikan kepercyaan unuk terlibat dalam menanggulangi dampak covid-19 melalui kerjasama melakukan razia masker sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat tentang tata cara atau gaya hidup baru di era New Normal. Sebagai tambahan pula Mahasiswa Unikama Kelompok 33 membuka ruang belajar dengan mengadakan bimbingan belajar bagi anak-anak (SD, SMP) yang memang selama covid-19 merebak kegiatan belajar mengajar secara formal kurang begitu efektif, mengutip ucapan syamsy dkk, "Tujuan bimbingan belajar ialah agar siswa memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif seperti kebiasaan membaca buku, disiplin dalam belajar, aktif mengikuti semua kegiatan belajar yang diadakan serta mempunyai perhatian dalam memperhatikan semua mata pelajaran"