Lihat ke Halaman Asli

KKN19 Mlokorejo

Mahasiswa/ KKN KOLABORATIF

KKN Kolaboratif Jember Mengikuti Kegiatan HUT RI Sekaligus Melakukan Verval DTKS Dan Pengembangan Potensi Desa Mlokorejo Kecamatan Puger

Diperbarui: 26 Agustus 2022   20:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahasiswi dari KKN Kolaboratif 19 ikut membuat rantang ikan (dokpri)

KKN Kelompok 19 Desa Mlokorejo Kecamatan Puger merupakan kelompok kolaboratif dari program gabungan 13 perguruan tinggi se Kabupaten Jember. Kelompok 19 ini terdiri dari 9 Mahasiswa dan mahasiswi yang terdiri dari 4 perguruan tinggi yaitu Universitas Jember terdiri dari 4 mahasiswa yaitu, Alief Rizky Ariyono, Nadinda Kartika Devi, Huury Aishamah, dan Afiq Ibnu Yushar. Universitas Muhammadiyah Jember terdiri dari 3 mahasiswa/i  yaitu Zaifin, Defana Setia Ramadhani, dan Rizal Ade Maulana. Universitas Islam Jember terdiri 1 mahasiswi yaitu Siti Athur RIzhoh dan trakhir dari Universtias PGRI Argopuro Jember terdiri dari 1 mahasiswa yaitu Muhammad Sihol. Kelompok 19 ini dibimbing oleh dr. Muhammad Afiful Jauhani, M.H., Sp.FM

Selama 3 minggu KKN di Desa Mlokorejo KKN Kolaboratif Jember telah melakukan banyak kegiatan salah satunya yaitu survey potensi desa. Dari hasil survei yang kami lakukan Dusun Krajan Timur merupakan dusun yang memiliki potensi dengan peluang tinggi yaitu terdapat produksi rantang ikan karena dekat dengan pesisir. Produksi rantang ikan sendiri biasanya diambil oleh pemasok setiap 2 minggu sekali. Dalam perharinya pembuat rantang ikan mampu menghasilkan 150 hingga 200 rantang ikan dan pembuat rantang ikan itu sendiri tidak hanya dari satu rumah saja namun ada beberapa rumah. Harga penjualan per 100 rantang ikan kisaran Rp 10.000 - Rp 13.000. Tentu ini menjadi peluang yang tinggi untuk kami kembangkan selain bisa memanfaatkan bambu yang tumbuh disekitar juga dapat memanfaatkan wilayah yang dekat dengan penghasil ikan laut.

Pada minggu ini kami melakukan verval di Dusun Krajan Sembungan. Namun, tidak seperti minggu sebelumnya yang memiliki banyak kendala. Selain itu juga wilayah Krajan Sembungan tidak seluas wilayah Krajan Barat. Hal ini tentu juga mempengaruhi berapa banyak waktu yang kami butuhkan untuk melakukan verval. Biasanya kami melakukan verval pada sore dan malam hari untuk menyesuaikan dengan waktu ketika warga berada di rumah. Maka dari itu kami lebih cepat dalam menyelesaikan verval di Dusun ini dan lebih mengerti dalam mengatasi kendala yang menyulitkan kami seperti saat melakukan verval di Dusun sebelumnya.

Mahasiswa KKN Kolaboratif 19 berkunjung ke rumah RT untuk menanyakan lokasi rumah warga yang akan di verval (dokpri)

Ditengah kesibukan melakukan pendataan DTKS, Mahasiswa KKN Kolaborasi di Desa Mlokorejo, Kecamatan Puger juga ikut serta membantu melaksanakan program HUT RI ke 77. Semarak HUT RI ke 77 berlangsung secara meriah karena pada dasarnya bulan Agustus merupakan bulan yang dipenuhi dengan nuansa merah-putih. Pada momen ini biasanya masyarakat akan turut menyemarakkan dengan berbagai macam kegiatan perlombaan. Seperti pada hari Selasa, 16 Agustus 2022 di Desa Mlokorejo terdapat pesta rakyat yaitu festival reog dimana acara tersebut terdapat lebih dari 10 reog yang akan di arak dari rumah salah satu warga pengrajin reog ke rumah Pak Kasun dan rumah Pak Kades. Warga Mlokorejo sangat gembira dan antusias dalam menyaksikan festival reog tersebut. Karena sudah 3 tahun tidak adanya acara seperti ini, jadi warga sangat menikmati hiburan yang disediakan oleh pihak Desa Mlokorejo. Dan pada tanggal 19 Agustus 2022 juga ada perlombaan Sambung Ayat yang bertempat di Balai Desa Mlokorejo. Yang bisa diikuti oleh laki-laki dan perempuan dengan syarat minimal umur 30 tahun. Semangat serta keinginan untuk berpatisipasi dalam mengikuti perlombaan ini membuat acara perayaan HUT RI yang ke 77 ini menjadi sangat meriah. Acara seperti ini akan membuat kesan tersendiri dalam perayaan kemerdekaan ini. Sehingga akan mendorong masyarakat untuk ikut serta dalam perlombaan selanjutnya.

Festival "REOG" guna menghibur masyarakat desa Mlokorejo (dokpri)

Untuk menindaklanjuti hal yang sudah kami lakukan, saran kami Untuk mengembang kan dan membantu masyarakat dalam mengembangkan umkm ini. Sehingga membantu meningkatkan ekonomi didesa ini. Bukan hanya itu saja kami saran untuk pendataan dtks ini perlu di tingkatan lagi agar lebih maksimal. Karena banyak sekali warga yang benar-benar kurang mampu tapi tidak terdapat dalam data. Sehingga kurang maksimal dalam mendata. Selain itu kami tidak dapat mengusulkan orang-orang yang sangat membutuhkan bantuan tersebut.  Hal ini kurang selaras dengan harapan. Harapan besar kami dari apa yang telah kami kerjakan dengan benar mampu memberi perubahan untuk desa mlokorejo ini. Sehingga harapan masyarakat tidak hilang sia sia. Untuk itu dalam masalah ini banyak pertanyaan yang butuh bukti nyata. Pemerintah mampu untuk menindaklanjuti dengan tegas, dan memberi keputusan dengan adil dan bijak dalam hal ini, karena kesuksesan seseorang tergantung pada kesungguhan niat dan effort yang maksimal sehingga bisa memeberi hasil nyata pada masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline