KKN Kelompok 19 Desa Mlokorejo Kecamatan Puger merupakan kelompok kolaboratif dari program gabungan 13 perguruan tinggi se Kabupaten Jember. Kelompok 19 ini terdiri dari 9 Mahasiswa dan mahasiswi yang terdiri dari 4 perguruan tinggi yaitu Universitas Jember terdiri dari 4 mahasiswa yaitu, Afiq Ibnu Yushar, Alief Rizky Ariyono, Huury Aishmah dan Nadinda Kartika Devi. Universitas Muhammadiyah Jember terdiri dari 3 mahasiswa yaitu Defana Setia Ramadhani, Zaifin dan Rizal Ade Maulana. Universitas Islam Jember terdiri 1 mahasiswa yaitu Siti Athur Rizqoh dan Universitas PGRI Argopuro Jember terdiri 1 mahasiswa yaitu Muhammad Sihol. Kelompok 19 ini dibimbing oleh dr. Muhammad Afiful Jauhani, M.H., Sp.FM merupakan dosen dari Universitas Jember.
Desa Mlokorejo merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Puger, yakni bagian paling selatan Kabupaten Jember. Desa ini memiliki luas wilayah sekitar 866,415 Ha. Secara geografis Desa Mlokorejo sebelah timur berbatasan dengan Desa Kasiyan, sebelah barat berbatasan dengan Desa Gumukmas, sebelah selatan berbatasan dengan Grenden dan sebelah utara berbatasan dengan Desa Wringintelu dan Desa Bagorejo.
Desa Mlokorejo ini terdiri dari 3 dusun yaitu Dusun Krajan Barat, Dusun Krajan Timur dan Dusun Krajan Sembungan. Setiap dusun terdiri dari ketua RW dan RT, untuk Dusun Krajan Barat terdiri dari 8 RW dan 31 RT, untuk Dusun Krajan Timur terdiri dari 5 RW dan 15 RT, serta yang terakhir Dusun Krajan Sembungan yaitu terdiri dari 6 RW dan 18 RT. Sehingga secara keseluruhan terdapat 3 dusun dengan total RW sebanyak 19 dan RT sebanyak 64 yang berada di Desa Mlokorejo, Kecamatan Puger, Kabupaten Jember.
Desa Mlokorejo memiliki potensi yang sangat besar, baik sumber daya alam, sumber daya manusia maupun kelembagaan/organisasi. Perekonomian yang ada di Desa Mlokorejo masih mengandalkan sektor pertanian yang biasanya menjadi tumpuan sebagian masyarakat perdesaan. Pertanian sebagai sektor unggulan yang memiliki peran dominan serta strategis, baik dari penyedia bahan pangan, bahan baku produk olahan, peningkatan pendapatan desa dan masyarakat serta penyerapan tenaga kerja dalam jumlah yang signifikan. Dalam bidang pertanian terdapat beberapa produk yang menjadi potensi ekonomi unggul yakni seperti tembakau, padi, jagung, kedelai, ubi, kacang panjang, kacang tanah, mangga, rambutan dan tanaman palawija lainnya.
Di Desa Mlokorejo tidak hanya pertanian saja, tetapi ada juga perdagangan. Mayoritas berjualan barang-barang untuk memenuhi kebutuhan kelompok konsumen tertentu dalam masyarakat dengan suasana lingkungan informal. Pedagang pasar biasanya yang berjualan di luar pasar, pinggir jalan, maupun mereka yang menempati kios-kios di kawasan pasar. Masyarakat tidak juga berdagang ada yang menjual jasa untuk beberapa proses agar mendapatkan uang seperti jasa potong ayam, jasa penanaman, dan jasa pengiriman barang.
Selain itu, di Desa Mlokorejo juga terdapat sekolah sepak bola yang dikelola oleh pemuda setempat dan dipantau langsung oleh Kepala Desa. Kegiatan sekolah tersebut diikuti oleh remaja-remaja yang ada di desa, yang nantinya akan dibina dan dilatih serta akan diikutkan pertandingan sepakbola. Dengan adanya sekolah tersebut membuat remaja-remaja lebih produktif untuk mengasah skill nya dalam bermain sepak bola dan diharapkan tim sepak bola bisa menjuarai pertandingan sepak bola dan membanggakan Desa Mlokorejo
Desa Mlokorejo memiliki potensi yang sangat tinggi dalam segi pemanfaatan sumber daya alam yang diolah menjadi produk dengan harga ekonomi tinggi, sehingga pendapatan masyarakat tidak hanya berpatok pada pekerjaannya saja, melainkan dari hasil bentuk kerja sampingan dalam mengolah limbah dan dibuat produk. Berdasarkan hasil survei kelompok 19 KKN Kolaboratif 2022 kepada masyarakat, mendapatkan beberapa hasil berupa persebaran produk UMKM yang ada di Desa Mlokorejo. Terdapat tiga produk unggulan yang dimiliki Desa Mlokorejo, yaitu keset serabut kelapa, rantang ikan dari bambu dan kerupuk. Usaha tersebut tersebar merata pada ketiga dusun. Dusun Krajan Barat memiliki banyak pohon kelapa, sehingga membuat masyarakat memanfaatkan serabut kelapa untuk dijadikan keset. Dusun Krajan Timur terdapat banyak tanaman bambu sehingga membuat masyarakat memanfaatkan potensi tersebut menjadi produk jadi berupa rantang ikan. Potensi usaha rantang ikan memiliki peluang tinggi,dikarenakan sifat produknya yang hanya sekali pakai. Hal tersebut membuat penjualan menjadi lebih menjanjikan, terutama pada saat musim daya laut.
Wilayah berikutnya yaitu Dusun Krajan Sembungan terdapat usaha kerupuk. Pembuatan kerupuk di Desa Mlokorejo menggunakan metode manual dalam pembuatannya. Tetapi tidak menutup kemungkinan menyurutkan produksinya, terbukti dari hasil produksi 1 hari menghasilkan sebanyak 1 kwintal kerupuk. Masyarakat Desa Mlokorejo memiliki kebiasaan Ketika memasuki masa panen komoditas pertanian yang melibatkan banyak SDM dalam melakukannya. Pada waktu panen raya tersebut membuat produksi kerupuk menjadi lebih meningkat, dikarenakan masyarkat yang melakukan aktivitas panen akan mengkonsumsi kerupuk sebagai makanan pendamping ketika sedang beristirahat. Ketiga produk unggulan tersebut merupakan usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang memang memiliki nilai potensi tinggi dalam prospek dalam mensejahterakan masyarakat, dikarenakan dari pemerintah Desa Mlokorejo berperan aktif dalam membantu dan mengelola UMKM unggulan yang ada di Desa Mlokorejo. Harapan besar dari pengembangan UMKM Desa Mlokorejo yaitu dapat mendistribusikan produknya lebih luas dan jumlahnya yang banyak, dengan cara memanfaatkan media sosial sehingga tidak ada batasan penjualan apabila dibandingkan dengan penjualan secara langsung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H