Lihat ke Halaman Asli

Dhiva Yuniarsari

KKN KOLABORATIF DESA SLATENG

KKN Kolaboratif 197: Kopi dan Tembakau Sebagai Potensi Menjanjikan dari Desa Slateng Kecamatan Ledokombo Jember

Diperbarui: 29 Juli 2022   16:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Desa Slateng merupakan salah satu desa yang terletak di kaki barat Gunung Raung Kecamatan Ledokombo Kabupaten Jember dengan luas 2248, 24 ha dengan ketinggian mencapai 700 m dpl diatas permukaan laut membuat desa ini termasuk kedalam daerah dataran tinggi. Topografi desa seperti itu dimanfaatkan warga setempat dengan melakukan pertanian pada sektor penanaman kopi dan tembakau. Pada saat ini, kegiatan tersebut hidup berdampingan dan mempunyai sisi menjanjikan sebagai potensi desa yang bisa menjadi peningkatan perekonomian.

Kami mahasiswa melakukan wawancara bersama salah satu warga yang selaku pengepul yang lahannya digunakan untuk proses pengeringan dan penyelepan. Kopi Lapan Nol merupakan jenis kopi lokal yang diproduksi oleh warga Desa Slateng secara turun-temurun. Kopi ini berasal dari masyarakat asli yang dipanen langsung dari hutan. 

Kopi yang dipanen dari hutan diserahkan ke pengepul kemudian akan melewati proses penjemuran dan penyelepan bagi kopi yang sudah kering.  Proses penjemuran dan keringnya kopi tergantung cuaca. Setiap petani kopi memiliki 3-4 hektar lahan kopi.

Panen kopi dilakukan dalam satu tahun sekali. Kopi Gelondongan memiliki berat sekitar 1 kwintal dengan harga 600 ribu rupiah per kwintal, Kopi Gelondongan adalah hasil panen kopi sebelum proses penjemuran. Kopi Gelondongan jika dibeli secara langsung harganya lebih mahal daripada kopi yang sudah melalui proses penjemuran dan penyelepan. Pengepul menyewa lahan yang digunakan untuk penjemuran dengan membayar sewa 4 bulan sekali dengan harga 13 juta, terpal yang digunakan seharga 35 juta dan untuk pembukaan penyelepan itu sendiri 53 juta. Setelah melewati proses penyelepan, kopi akan dijual ke tengkulak atau pembelian secara pribadi.

Tembakau juga merupakan yang menjadi potensi Desa Slateng selain produksi kopi. Hasil wawancara dengan salah satu warga yang selaku petani tembakau menjelaskan bahwa tembakau yang digunakan adalah Tembakau Kasturi Jepon. Proses yang dilewati adalah pengeringan kemudian di press. Pengeringan dilakukan oleh warga Slateng sendiri yang dijemur di halaman rumah. Proses pengeringan bisa 4 kali penjemuran sekitar 10 minggu jika tidak hujan Jarak tanam tembakau sama seperti penanaman kopi yaitu setahun sekali. Penanaman tembakau terjadi selama 3 bulan, pada bukan ke-4 proses tersebut terjadi sehingga akan dipanen pada bulan ke-7. Setusuk Tembakau Kasturi Jepon diberi harga 1500. Tengkulak membeli tembakau yang sudah dikeringkan kemudian dikirim ke gudang dengan harga 5 juta per kwintalnya. Satu lembar tembakau diberi harga 500 rupiah bisa menjadi 1 bungkus rokok seharga 10.000, dengan pajak 1.000 per batang. Satu andang selama penjemuran kurang lebih memiliki berat 1 kwintal.

Dokpri

Berdasarkan observasi dan wawancara langsung yang kelompok KKN Kolaboratif lakukan, masih ditemukan beberapa keluhan petani yang telah dirasakan bertahun-tahun dari segi murahnya pembelian di sisi petani tidak sebanding dengan proses barang siap jual, faktor pandemi, dan mahalnya pupuk dengan stok terbatas. Beberapa permasalahan tersebut sudah pernah mereka suarakan namun itu tetap saja tidak membawa perubahan apapun. Maka dari itu, melalui hal ini besar harapan akan ada banyak kesadaran bahwa pengembangan potensi-potensi pada desa pada sektor pertanian sangat dikarenakan pertanian ini menjadi mata pencaharian utama mereka. Salah satu langkah dengan meningkatkan riset pengembangan yang dipusatkan dalam penjualan dan pengelolaan potensi yang lebih terstruktur dan terpadu. Pengelolaan yang baik akan mendatangkan kemauan dan kemauan serta tekad akan bisa mendatangkan meningkatnya kemakmuran masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline