Lihat ke Halaman Asli

kkn196krai

Mahasiswa/kkn196

Bank Sampah, Harapan akan Lingkungan Bersih dan Sehat Masyarakat Desa Krai - KKN 196 UMD UNEJ

Diperbarui: 21 Agustus 2023   09:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Dokumen Pribadi

Bank sampah jadi salah program kerja Mahasiswa/i kelompok 196 KKN Universitas Jember dalam mengatasi permasalahan akan sampah yang ada di Desa Krai. Konsep pengumpulan dan pemilahan sampah kemudian disetorkan dalam suatu tempat dengan menggunakan sistem seperti perbankan menjadi suatu hal yang baru di Desa Krai. Dengan adanya bank sampah, harapan Mahasiswa/i kelompok 196 Universitas Jember dapat mendorong tumbuhnya niat masyarakat untuk mengelola sampah secara tepat dengan cara memiliah serta mengolah sampah yang ada di Desa Krai.

Pembangunan bank sampah di Desa Krai oleh Mahasiswa/i kelompok 196 KKN Universitas jember rencananya dibangun di tempat yang mudah dijangkau oleh seluruh masyarakat desa. Setelah melalui berbagai survei lokasi, akhirnya mendapatkan keputusan bahwa pembangunan bangunan bank sampah dilakukan di Balai Desa Krai dimana seluruh aspek yang dibutuhkan tercapai.

Bangunan bank sampah rencananya dibagi menjadi tiga wadah sampah yaitu sampah plastik, sampah kertas, dan sampah logam dengan tiap wadah tersebut berukuran panjang 1 meter dan lebar 1 meter. Ukuran keseluruhan bank sampah yang direncanakan oleh Mahasiswa/i kelompok 196 KKN Universitas Jember yaitu berukuran panjang 3 meter, lebar 1 meter, dan tinggi 2 meter.

Pembangunan bank sampah oleh Mahasiswa/i kelompok 196 KKN Universitas Jember berlangsung selama 3 hari, yang dimulai pada Selasa, 18 Juli 2023 di Balai Desa Krai. Pemesanan material untuk pembangunan seperti kayu, bambu, paku dan lain sebagainya dilakukan di hari pertama. Pemilihan kayu bayur sebagai kerangka utama adalah ketahanan yang lama meskipun harganya relatif mahal. Bahan kayu akan lebih tahan lama jika terkena kondisi ekstrim seperti panas terik maupun hujan. Untuk penggunaan bambu sebagai alas, dimana bambu memiliki ketahanan yang cukup tinggi dan elastis sehingga cocok digunakan sebagai alas. Setelah seluruh material yang diperlukan dalam pembangunan bank sampah sampai, pembangunan awal kerangka dilakukan.

Pada hari kedua pembangunan bank sampah, kerangka dari bank sampah telah terbentuk dengan sempurna. Kerangka bank sampah sudah dapat berdiri membentuk suatu bangunan. Tiap wadah untuk bank sampah telah terbentuk dimana tiap wadah dipisah oleh sekat-sekat yang nantinya akan ditutup dengan kawat.

Sumber: Dokumen Pribadi

Pada hari ketiga pembangunan bank sampah, pemasangan kawat di sebagai penutup bangunan bank sampah, pemasangan pintu, serta pemasangan atap dilakukan. Kawat yang dipakai untuk menutup bangunan bank sampah adalah 1 roll atau sekitar 10 meter. Pemasangan pintu membutuhkan engsel, pegangan, dan grendel di tiap pintunya. Pemilihan atap bangunan bank sampah tertuju pada asbes, dengan pertimbangan harga lebih terjangkau dengan kekuatan yang tidak jauh beda dengan sejenisnya.

Proses finishing dilakukan di hari ketiga yaitu dengan mengecat keseluruhan bangunan bank sampah. Warna yang dipilih untuk pewarnaan bank sampah adalah warna hijau, supaya terlihat mencolok dan identik dengan lingkungan. Harapan dari pemilihan warna tersebut agar masyarakat Desa Krai dapat mengetahui dan tertarik untuk menjadi nasabah di bank sampah yang telah dibuat oleh Mahasiswa/i kelompok 196 KKN Universitas Jember.

Sumber: Dokumen Pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline