Senin, 05/08/2024
Kegiatan minggu ketiga Kuliah Kerja Nyata ( KKN ) kelompok 192 Desa Sumber Lesung telah melakukan updating data untuk verifikasi dan validasi data Anak Tidak Sekolah (ATS) dengan menggunakan aplikasi ATS atau menggunakan web mydispendik.jemberkab.co.id. Dinas Pendidikan Kabupaten Jember melimpahkan tugas kepada Kelompok KKN Kolaboratif 192 mendapat data 7 ATS per mahasiswa, total keseluruhan yang harus diverifikasi dan validasi (verval) ialah 105 ATS. Langkah penting ini dilakukan dalam rangka membenarkan data agar sesuai dengan kondisi nyata yang ada di lapangan.
ATS tersebar di 5 dusun di desa Sumber Lesung yaitu Dusun Krajan, Dusun Karang Bireh, Dusun Karang Kebun, Dusun Onjur, dan Dusun Lao'. Kegiatan ini bekerja sama dengan perangkat desa, kepala dusun, ketua rt dan masyarakat. Setelah melakukan survey ATS di salah satu dusun, yaitu Dusun Onjur didapati data yang diperoleh kebanyakan sesuai dengan data. Latar belakang penyebab adanya ATS mayoritas dikarenakan faktor ekonomi lalu bekerja dan menikah yang terjadi ketika pendidikan pada jenjang SMA bahkan SMP.
Survey di dusun lain data ATS milik dinas pendidikan tidak seluruhnya sesuai, terdapat beberapa data anak yang pindah domisili, pindah sekolah, alamat ATS yang tidak akurat, keberadaan ATS tidak diketahui warga sekitar, dan kesulitan lainnya selama proses survey karena ketidaksesuaian data dengan kondisi di masyarakat. Data ATS dilengkapi dengan alamat namun hanya terbatas pada RT dan RW tempat tinggalnya. Beberapa data ada pula yang tidak dilengkapi tempat tinggal namun diberikan riwayat pendidikan terakhir yang dimiliki oleh yang bersangkutan. Adanya data terbatas mengharuskan kelompok KKN 192 terjun langsung ke lokasi untuk mencari tempat tinggal dan bertanya langsung kepada perangkat desa terkait yang ada di lokasi yang disertakan.
Kesulitan lain yang dialami kelompok 192 ialah respon sensitif dari keluarga ATS sehingga diperlukan pendekatan khusus ketika mewancarai pihak-pihak yang berhubungan dengan ATS. Keterbatasan bahasa antara mahasiswa kkn yang berasal dari berbagai daerah dan masyarakat sumber lesung yang menggunakan bahasa madura dikesehariannya, menghambat pemahaman ketika wawancara ATS. Sempat ada penolakan dari warga karena takut kepada mahasiswa KKN yang dianggap mencurigakan. Semua kejadian tersebut membuat mahasiswa KKN melakukan wawancara dengan kehati-hatian tinggi supaya tidak ada pihak yang tersinggung atau dirugikan.
Solusi untuk menangani angka ATS yang masih tinggi di Sumber Lesung adalah menyediakan lapangan pekerjaan yang layak dari segi gaji karena alasan putus sekolah kebanyakan dari segi ekonomi. Pengertian warga terhadap pentingnya pendidikan perlu ditingkatkan, karena ketika dengan mengenyam pendidikan dapat membuat seseorang mendapat pekerjaan dan kehidupan yang lebih sejahtera. Saran kepada Pemerintah Kabupaten Jember untuk penugasan verval ATS kepada mahasiswa KKN agar disertai dengan data yang lengkap seperti foto yang bersangkutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H