Mahasiswa KKN 184 UMD Universitas Jember bersama dengan tokoh masyarakat Desa Palangan telah melakukan Focus Group Discussion (FGD) untuk menemukan akar permasalahan yang terjadi di desa Palangan (12/7/2024). Tema yang diusung dalam KKN tahun ini yaitu Desa Bebas Stunting dan Sanitasi, Desa Mandiri Pangan, Desa Wisata/Kawasan Unggulan dan Wirausaha, dan Desa Energi Mandiri/Desa Energi Terbarukan.
Focus Group Discussion (FGD) dilakukan oleh mahasiswa KKN dengan mengundang berbagai tokoh desa, diantaranya kepala desa, sekretaris desa, pendamping desa, kepala BPD beserta wakilnya, kepala dusun setempat dan tokoh lainnya. Peserta yang hadir diminta untuk menyampaikan keluhan, permasalahan, ataupun potensi yang terdapat di Desa Palangan secara langsung yang dipandu oleh pewara.
Kegiatan FGD diawali dengan pembahasan mengenai tema Desa Bebas Stunting dan Sanitasi yang meliputi sanitasi, jumlah angka vaksinasi, dan angka stunting di desa serta sanitasi lingkungan setempat. Hasil dari FGD didapatkan bahwa tidak ada keluhan dari para tokoh masyarakat desa terhadap masalah stunting dan sanitasi.
"Desa Palangan sendiri pada tahun kemarin (2023) sudah pernah mendapat piagam bebas stunting dari Kabupaten Situbondo karena Desa Palangan dianggap sudah mampu menurunkan jumlah angka stunting jauh lebih banyak dari sebelumnya" tutur Kepala Desa Palangan.
Hal ini juga dikonfirmasi oleh kader posyandu bahwa jumlah stunting di Desa Palangan sudah turun, dan permasalahan justru datang dari angka imunisasi untuk bayi yang masih belum bisa mencapai angka 100%. Menurut kader posyandu, hal ini terjadi karena banyak warga yang masih takut dengan efek samping imunisasi dan termakan oleh konten media sosial yang tidak benar. Akan tetapi, hal itu dapat diatasi dengan program Kedai Nasi (Kelompok Sadar Imunisasi) atas inisiasi oleh kesukarelaan pemuda-pemudi di Desa Palangan untuk mensosialisasikan pentingnya imunisasi pada anak. Hal ini memberikan dampak baik bagi program imunisasi posyandu untuk dapat mencapai target.
Masuk dalam tema kedua yaitu, Desa Mandiri Pangan. Tema Desa Mandiri Pangan lebih berfokus kepada ketersediaan pangan di desa dan pemanfaatannya secara baik. Sebagian besar wilayah desa merupakan tanah ladang yang ditanami jagung, tebu dan sebagian kecil kacang tanah. Kebanyakan komoditas tersebut langsung diambil oleh makelar ketika sudah siap panen, hanya sebagian kecil yang diolah langsung untuk camilan.
"Sebenarnya Desa Palangan ini punya produk unggulan berupa kacang tanah. Selama ini kacang tanah hanya dijual mentahannya saja ke PT. Dua Kelinci. Masyarakat ada juga yang memanfaatkan kacang tanah itu menjadi kacang goreng, akan tetapi limbah kulit kacang yang dihasilkan itu sangat banyak. Oleh karena itu, saya berharap mahasiswa KKN bisa membantu mengolah atau memanfaatkan hal tersebut menjadi produk olahan pangan lainnya", ujar Bulkini, pendamping desa.
Dilanjutkan dengan tema ketiga, yaitu Desa Wisata dan Kewirausahaan. Perangkat desa dan tokoh masyarakat desa menyoroti lokasi Desa Palangan yang kurang strategis karena sebagian besar lokasi adalah daerah ladang jagung dan tebu serta tidak ada sejarah desa yang kemungkinan menjadi daya tarik desa, sehingga kurang cocok sebagai lokasi wisata. Akan tetapi, terkait kewirausahaan di Desa Palangan terdapat berbagai UMKM kecil. Sewaktu sesi pemaparan topik ini, banyak sekali masukan dari perangkat desa dan peserta FGD. Ternyata mayoritas UMKM yang ada di Desa Palangan belum berdaya dan terorganisasi dengan baik. Desa Palangan memiliki beberapa UMKM unggulan, diantaranya usaha camilan berupa marning, keripik singkong, dan kue basah.
Menurut sekretaris desa, Mursidi "Sebenarnya Dik, UMKM di Desa Palangan sangat banyak, mulai dari keripik singkong, marning, kerupuk, dan lain sebagainya. Cuma kelemahan dari UMKM ini mereka tidak bisa bersaing dengan zaman dan tidak bisa memasarkan produk secara online sehingga penjualan belum optimal". Hal ini juga ditambahkan oleh Sujatmiko selaku kepala dusun Krajan yang mengatakan bahwa selain kurangnya ilmu mengenai pemasaran produk, masyarakat Desa Palangan juga masih kesulitan dalam mengurus perizinan P-IRT, sertifikasi halal dan teknik pengolahan dan pengemasan yang baik sehingga ketahanan produk UMKM cukup rendah dibandingkan pesaingnya. Mayoritas peserta FGD mengharapkan agar mahasiswa KKN dapat memecahkan masalah ini sehingga perekonomian desa dapat meningkat.
Pembahasan terakhir mengenai topik Desa Mandiri Energi/Energi Terbarukan. Ketika pada saat materi ini dijelaskan perangkat desa ataupun perwakilan tokoh masyarakat tidak ada yang mengeluhkan permasalahan ini, karena kebutuhan energi masih tercukupi dengan baik.
Berdasarkan hasil kegiatan FGD, peserta FGD sepakat untuk mengambil tema Desa Wisata dan Kewirausahaan yang berfokus pada masalah UMKM yang belum berdaya. Oleh karena itu, mahasiswa KKN 184 UMD Universitas Jember mengangkat tema Desa Wisata dan Kewirausahaan dalam program kerja sebagai fokus utama dalam memecahkan permasalahan ini.