Penulis: Almas Izzaturrahman Deanto | Editor: Apink Hanestia Putri
Rabu, 23 Juni 2021. Limbah selalu menjadi masalah yang tidak bisa dihindari dalam setiap pengelolaan desa. Hal ini menjadi pemicu Mahasiswa KKN UM Desa Krandegan melaksanakan program kerja “Pelatihan Prakarya”. Dalam program kerja ini diharapkan mampu memberikan pengetahuan dalam memanfaatkan berbagai macam barang bekas menjadi benda yang lebih bermanfaat bahkan memiliki nilai ekonomi.
Pelaksanaan program kerja ini menyasar kepada siswa siswi tingkat SD/MI di Desa Krandegan. Hal ini dimaksudkan agar sikap kreativitas, kritis, dan peduli lingkungan dapat ditanamkan sejak dini. Peserta pelatihan prakarya terdiri atas 3 sekolah di Desa Krandegan yaitu SD Negeri Krandegan, MI Krandegan 1, dan MI Nuruzh Zholam yang masing-masing diwakili oleh 5 siswa.
Acara dipandu oleh Kak Abdillah Nuruddin dan Kak Ernida Nur islami sebagai MC, acara dibuka dengan semangat dan ceria lalu dilanjutkan dengan sambutan oleh penanggung jawab program kerja yaitu kak Gisela Septina Yutristiani. “Kami harap dengan terlaksananya program kerja ini bisa mampu mengasah kreativitas dan meningkatkan rasa peduli lingkungan sejak dini,'' kata Gisela dalam sambutannya.
Acara dilanjutkan dengan penyampaian materi yang disampaikan oleh kak Mega Putriatul Chusna, kak Gisela Septina Yutristiani, dan kak Apink Hanestia Putri tentang apa yang dimaksud prakarya, macam-macam prakarya, macam macam limbah dan berbagai macam kreasi yang bisa dibuat dari limbah. Dalam materi yang disampaikan dengan interaktif peserta sangat antusias mengikuti materi yang disampaikan dan ada beberapa peserta yang menjawab pertanyaan yang diberikan oleh kakak-kakak penanggung jawab.
Setelah penyampaian materi, untuk memeriahkan suasana diisi dengan berbagai macam game yang dipandu oleh Kak Gisha Ferlania Aminta. Masuk ke sesi praktek, siswa dari masing-masing sekolah bekerja secara berkelompok untuk membuat prakarya dari barang bekas yang disediakan. Pengerjaan prakarya didampingi oleh LO dari mahasiswa untuk membantu menggunakan benda tajam dan lem tembak. Dalam waktu kurang lebih 90 menit mereka mampu membuat lebih dari 5 prakarya tiap kelompok.
Ada berbagai macam prakarya yang berhasil dibuat seperti celengan, figura, tempat pensil dan lain sebagainya. Acara diakhiri dengan pemberian reward kepada semua peserta sebagai penambah semangat dan apresiasi atas pekerjaan mereka.