UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) merupakan unit usaha yang memiliki potensi untuk dapat menjadi pilar perekonomian suatu daerah. Perlu diketahui bahwa di Desa Curahlele mayoritas penduduknya bekerja sebagai buruh tani. Selain buruh tani, masyarakat di Desa Curahlele juga memiliki usaha sendiri.
Di tengah persaingan bisnis yang ketat, tidak sedikit para pelaku UMKM yang tetap mengedepankan semangat kekeluargaan dan gotong royong dengan saling bersinergi dan mendukung satu sama lain. Hal tersebut dapat dilihat dari keberadaan centra usaha tusuk sate di Desa Curahlele .
UMKM tusuk sate, Tusuk sate adalah sebuah batang kayu atau metal yang digunakan untuk menyatukan makanan secara bersamaan. Batang tersebut digunakan ketika memanggang atau membakar daging, dan dalam kuliner lainnya.
Tusuk sate dari kayu seringkali terbuat dari bambu. Bambu sebagai bahan utama pembuatan tusuk sate biasanya diperoleh dari pemasok bambu, dan kemudian bambu proses dengan dimasukkan kedalam mesin pemotong agar bambu menjadi kecil. Setelah dipotong menjadi kecil, bambu dibersihkan dari sisa -- sisa serat bambu kemudian dikemas dan siap dipasarkan.
Dalam sehari, UMKM ini dapat memproduksi 100 kemasan tusuk sate. Tusuk sate yang telah di produksi tersebut umumnya di jual ke pasar dan di kirim ke luar jawa seperti Bali, dengan kisaran harga Rp 4.000,00 -- Rp 5.000,00 per bungkusnya.
Selain usaha tusuk sate yang mendominasi di Desa Curahlele, ada juga usaha -- usaha kecil lainnya, diantaranya
Seserahan menjadi salah satu bagian yang penting dalam sebuah pernikahan. Biasanya, seserahan dikemas semenarik mungkin sebelum diberikan ke calon pasangan.
Proses pembuatan kotak seserahan atau kotak hantaran ini membutuhkan tenaga dan biaya. Kotak seserahan atau hantaran yang di produksi di Desa Curahlele ini terbuat dari bahan kardus dan lapisi kertas kado dan ada juga yang terbuat dari bahan triplek dan mika.
Selain berbentuk kotak, tempat seserahan ini ada juga yang berbentuk bulat dan ada juga yang menyesuaikan permintaan pelanggan. Tidak hanya membuati kotak seserahan atau hantaran, tetapi juga membuat tempat parcel.
Kotak seserahan atau hantaran dan parcel ini biasanya dipasarkan melalui sosial media, seperti facebook dan whatsapp dan juga di ditribusikan ke beberapa kota di Jawa Timur. Harga pemasaran kotak parcel ini berkisar dari Rp 10.000,00 hingga Rp 200.000,00.