Lihat ke Halaman Asli

KKN 169 UINSU

Penelitian

"Moderasi Beragama KKN 169 UINSU Sumatra Utara: Dalam Penguatan Moderasi Beragama Melalui Platfrom Digital"

Diperbarui: 17 Agustus 2024   18:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Bareng Siswa Yayasan Eltrasa  (dokpri)

Pada hari Kamis, tanggal 15 Agustus 2024, Pemerintah Desa Suka Ramai yang berada di Kecamatan Padang Tualang, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, mengadakan kegiatan Moderasi Beragama KKN 169  UINSU Dalam Penguatan Moderasi Beragama Melalui Platfrom Digital.

Acara dimulai Acara dimulai dengan sambutan dari Moderator, Yasmin Annisa Panjaitan, Pembukaan dilakukan oleh narasumber Pertama, Wahyu Gymnastiar. Narasumber yang kedu Titin Nurbani Siregar, memberikan penguatan moderasi beragama melalui platform digital. Kemudian narasumber membagikan hasil penelirian terbaru mereka tentang mengenai pentingnya moderasi beragama pada era digital saat ini di wilayah sekolah yayasan eltrasa, Dusun kelingan, Desa Suka RamaibKec. Padang Tualang, Kab. Langkat.

Diskusi terbuka berlansung di antara peserta mengenai pentingnya moderasi beragama pada era digital saat ini. Moderasi beragama menjadi semakin penting di era digital saat ini, di mana akses informasi terbuka lebar dan persebaran pandangan ekstrem mudah terjadi. Dengan moderasi beragama, individu diajak untuk bersikap seimbang, toleran, dan inklusif terhadap perbedaan keyakinan. Hal ini membantu mencegah radikalisme serta menjaga keharmonisan sosial. Di tengah derasnya arus informasi, moderasi beragama juga mendorong sikap kritis terhadap sumber informasi dan mengutamakan nilai-nilai kemanusiaan.

Dalam konteks digital, di mana berita palsu dan ujaran kebencian dapat dengan cepat menyebar, penting bagi setiap individu untuk memiliki pemahaman yang mendalam dan moderat tentang agama. Ini juga mendukung upaya membangun masyarakat yang lebih damai dan menghargai perbedaan.

Setelah presentasi, diadakan diskusi dengan peserta, di mana mereka berbagi pengalaman tentang bagaimana mereka telah berkolaborasi dalam mendorong moderasi beragama pada era digital saat ini. Beberapa ide dan inovasi disampaikan, seperti program edukasi digital yang bertujuan untuk menyebarkan pemahaman agama yang inklusif dan toleran.

Foto Bareng Guru dan Siswa Yayasan Eltrasa  (dokpri)

Kegiatan ini diakhiri dengan penyampaian rekomendasi praktis yang dapat dilakukan oleh peserta untuk mendukung moderasi beragama dalam kehidupan sehari-hari, terutama di dunia digital. Setelah narasumber menyelesaikan materi tentang pentingnya moderasi beragama, acara diserahkan kembali kepada moderator, yang kemudian membuka sesi tanya jawab bagi peserta. Setelah sesi tanya jawab selesai, moderator menyerahkan kembali acara kepada Moderator untuk menutup kegiatan pada hari ini.

Perlu diingat bahwa moderasi beragama bukanlah tanggung jawab satu individu atau kelompok saja. Dibutuhkan kolaborasi dan kerja sama yang erat antara para pemuka agama, pemerintah, kelompok masyarakat, dan individu untuk mempromosikan serta mempertahankan moderasi dalam kehidupan beragama. Kegiatan seminar seperti ini memungkinkan kita untuk belajar dari pengalaman dan penelitian yang telah dilakukan oleh para ahli, serta memotivasi kita untuk mengambil tindakan konkret dalam mendorong sikap beragama yang seimbang dan inklusif. Semoga kegiatan ini dapat memicu tindakan nyata yang mengarah pada terciptanya masyarakat yang lebih damai dan harmonis. Terima kasih kepada semua yang telah terlibat dalam kegiatan moderasi beragama ini.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline