Situbondo - Pada hari Kamis, 25 Juli 2024, mahasiswa KKN UMD UNEJ 167 melakukan sosialisasi dan pelatihan pembuatan abon labu kuning. Kegiatan tersebut dimulai dengan Opening Ceremony yang dibuka secara resmi oleh Camat Kecamatan Banyuglugur Kabupaten Situbondo. Acara berikutnya berupa pemaparan materi yang disampaikan oleh perwakilan mahasiswa KKN UMD 167 yang membahas cara pembuatan abon labu kuning lalu dilanjutkan dengan pelatihan pembuatan abon labu kuning yang diikuti oleh 25 anggota KRPL (Kelompok Rumah Pangan Lestari) Desa Selobanteng.
Pada hari Kamis (25/07/2024), mahasiswa KKN UMD UNEJ 167 melaksanakan sosialisasi dan pelatihan pembuatan abon labu kuning di Balai Desa Selobanteng. Acara ini dihadiri oleh Camat Kecamatan Banyuglugur, Pihak PLN Nusantara Power, Kapolsek, Kepala desa, perangkat desa, Ketua BPD, Anggota KRPL, Ibu PKK dan beberapa masyarakat lainnya.
Sosialisasi dan pelatihan ini mengajarkan bahwa optimalisasi bahan baku primer penting untuk dilakukan guna memaksimalkan transformasi produk dan diversifikasi secara terus menerus untuk memperoleh keuntungan jangka panjang. Pelatihan ini meliputi pengupasan labu kuning, pemarutan, perendaman labu kunging dengan kapur sirih, perebusan, penggorengan, dan pengeringan.
Dokumentasi Pribadi KKN UMD UNEJ 167 Desa Selobanteng Dokumentasi Pribadi KKN UMD UNEJ 167 Desa Selobanteng
Bapak Subiryo, Camat Kecamatan Banyuglugur menyatakan bahwa “Adanya pelatihan pembuatan abon labu kuning diharapkan dapat meningkatkan keterampilan dan kreativitas masyarakat dalam mengolah hasil pertanian mereka sehingga mampu memberikan nilai tambah yang signifikan”
Diharapkan setelah dilakukan sosialisasi dan pelatihan ini, para anggota KRPL memiliki kesadaran yang lebih tinggi mengenai pentingnya diversifikasi produk dari bahan baku melimpah yang desa mereka miliki sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat lokal dalam jangka panjang.
Mahasiswa KKN UMD UNEJ 167 berharap kegiatan ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat Desa Selobanteng dan sekitarnya, serta mampu menjadi salah satu langkah awal untuk pemberdayaan ekonomi lokal melalui inovasi produk pangan.
