Lihat ke Halaman Asli

KKN 165 Darsono

MAHASISWA KKN

Mahasiswa KKN kolaboratif #3 Inovasi MPASI Berbahan Dasar Daun Kelor (Moringa oleifera) Untuk Pencegahan Stunting Bersama Kader Posyandu Desa Darsono

Diperbarui: 21 Agustus 2024   22:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KKN Kolaboratif #3

MPASI atau Makanan Pendamping ASI adalah jenis makanan yang diberikan kepada bayi untuk mencukupi kebutuhan gizi dalam menopang pertumbuhan bayi pada fase pertumbuhan selanjutnya. Waktu pemberian MPASI adalah setelah usia enam bulan atau setelah masa ASI ekslusif akan berakhir. MPASI yang baik adalah MPASI yang mampu menopang tumbuh kembang bayi tanpa menimbulkan gangguan kesehatan. Syarat utama dari pemberian MPASI adalah makanan kaya gizi, mudah dicerna bayi, menumbuhkan selera makan, tidak mengandung gula dan tidak mengandung penguat rasa.

Salah satu bahan dasar yang dapat digunakan untuk MPASI adalah olahan makanan yang terbuat dari daun kelor. Daun kelor adalah salah satu bagian dari tanaman kelor (Moringa oleifera) yang paling sering dimanfaatkan oleh masyarakat di Indonesia. Daun kelor memiliki banyak vitamin dan mineral penting oleh tubuh seperti kalsium dan vitamin C yang tinggi, vitamin E, potasium, zat besi, dan magnesium yang merupakan mikronutrien yang penting bagi tubuh. Selain itu, WHO (World Health Organization) juga menetapkan daun kelor sebagai bahan makanan super food dan fungsional, karena nilai gizi yang sangat tinggi bermanfaat untuk mengatasi masalah malnutirisi.

Melihat potensi dari daun kelor yang sangat bermanfaat bagi tubuh, mahasiswa KKN Kolaboratif #3 Kelompok 165 melakukan inovasi terkait MPASI yang berbahan dasar daun kelor. Kegiatan inovasi ini dikemas dalam bentuk pelatihan atau praktek pembuatan MPASI berbahan dasar daun kelor. Pelatihan ini dilakukan dalam rangka mensinergikan program Kabupaten Jember dengan program kerja mahasiswa KKN Kolaboratif #3 untuk pencegahan stunting. 

Pelatihan inovasi MPASI berbahan dasar daun kelor dilakukan di Balai Desa Darsono bersama para kader posyandu Desa Darsono. Tujuan utama dilaksanakannya program ini adalah untuk memberikan informasi, motivasi, dan ide baru kepada para kader posyandu di Desa Darsono mengenai inovasi pembuatan PMT (Pemberian Makanan Tambahan) yang berbahan dasar pangan lokal yang banyak ditemui di Desa Darsono. Selain itu, program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran bagi ibu hamil dan ibu yang mempunyai balita dalam pemberian PMT sebagai upaya untuk pemenuhan asupan nutrisi agar tercapai status gizi yang baik dan mencegah terjadinya stunting pada anak. 

Bentuk inovasi yang dilakukan oleh Mahasiswa KKN Kolaboratif #3 Kelompok 165 adalah mengolah daun kelor untuk dijadikan puding daun kelor. Inovasi MPASI berupa puding daun kelor ini menjadi pilihan karena tekturnya yang lembut, mudah untuk dicerna, memiliki rasa yang enak untuk di santap oleh balita, dan tentunya mudah untuk dibuat. Adapun bahan-bahan yang diperlukan dalam pembuatan puding daun kelor ini adalah

1 bungkus agar-agar plan

120 gram gula pasir

80 ml santan instan

2 butir telur

1 sachet susu dancow

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline