Pendampingan Stunting oleh KKN Kolaboratif 165 Pertama (Dokpri) Pendampingan Stunting oleh KKN Kolaboratif 165 Kedua (Dokpri)
"Stunting merupakan sebuah kondisi dimana tinggi badan lebih pendek dibandingkan dengan tinggi badan orang lain pada umumnya. Stunting disebabkan oleh banyak faktor yaitu genetik, status ekonomi, sanitasi lingkungan yang buruk, defisiensi zat gizi, dan jarak kelahiran. Faktor faktor tersebut ya, Ibu-ibu yang dapat menyebabkan stunting. Disini, balitanya apa masih susah untuk makan yang sehat-sehat?" Mahasiswa KKN Kolaboratif 165
"Iya mbak, sulit makan. Sukanya nyemil ciki-ciki. Sulit makan sayur. Mau makan tapi makannya telur terus" Tutur ibu-ibu posyandu
"Wah, berarti ibu-ibu perlu untuk kreatif dalam memasak. Balita biasanya suka telur puyuh karena memiliki rasa yang enak ya, ibu-ibu. Nah, bisa dikreasikan antara telur dan sayuran agar nafsu makan anak meningkat. Telur puyuh, meskipun kecil ternyata memiliki kandungan gizi yang baik bagi balita loh, ibu-ibu. Telur puyuh kaya vitamin dan nutrisi" Mahasiswa KKN Kolaboratif 165
Mahasiswa KKN Kolaboratif 165 membagikan telur puyuh pada balita-balita yang datang di Posyandu. Telur puyuh sendiri memiliki sumber vitamin B kompleks,dan terdapat vitamin B12, folat, dan riboflavin yang bermanfaat untuk kesehatan syaraf, sel darah merah dan metabolisme. Sumber mineral seperti zat besi, seng, dan fosfor yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan tulang dan otot. Sumber lemak pada telur puyuh seperti omega 3yang penting untuk fungsi kognitif pada otak. Meskipun memiliki ukuran kecil, namun sangat baik bagi pertumbuhan dan perkembangan balita sehingga dapat mencegah stunting.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI