Lihat ke Halaman Asli

KELOMPOK 163 KKN UMD UNEJ, Ubah Permasalahan Sampah Melalui Sosialisasi Pemilahan Sampah dan Pembuatan Ecobrick di Desa Ampelan Bondowoso

Diperbarui: 13 Agustus 2024   23:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Sosialisasi Pemilahan Sampah dan Ecobrick/dokpri

Ampelan, 10 Agustus 2024 --- Kelompok 163 Kuliah Kerja Nyata (KKN) UMD UNEJ tahun 2024 dengan jumlah anggota 12 orang dan dilaksanakan selama 45 hari ini mengangkat tema "Peningkatan Kualitas Diri & Lingkungan" dengan tagline AMPELAN SEHATI (Sistem Edukasi Hidup Aman, Terbina, dan Informatif).

Kamis (01/08/2024) Kelompok 163 KKN UMD UNEJ mengadakan kegiatan sosialisasi pemilahan sampah dan sosialisasi demonstrasi pembuatan ecobrick yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pemilahan sampah serta menjadi solusi inovatif untuk memanfaatkan limbah plastik. Kegiatan ini diadakan di Balai Desa Ampelan, Kecamatan Wringin, Kabupaten Bondowoso dan dihadiri oleh 29 peserta yang terdiri dari berbagai kalangan masyarakat termasuk perwakilan PKK dan Forum Anak Desa Ampelan.

Acara dimulai dengan sesi sosialisasi mengenai pemilahan sampah yang dipandu oleh salah satu mahasiswa kelompok 163 KKN UMD UNEJ. Dalam sesi ini, masyarakat diajarkan tentang pentingnya memisahkan sampah organik dan anorganik. Pemilahan sampah memfokuskan pada kedua jenis sampah tersebut karena keduanya paling banyak ditemui dalam lingkup rumah tangga. Para peserta yang hadir dalam acara sosialisasi juga mendapatkan materi mengenai tujuan, manfaat, serta cara yang tepat untuk memilah sampah.

Setelah sesi sosialisasi mengenai pemilahan sampah, acara dilanjutkan dengan sosialisasi ecobrick. Salah satu mahasiswa kelompok KKN 163 UNEJ yang bertugas menyampaikan materi pemanfaatan sampah plastik menjadi ecobrick menjelaskan bahwa sampah plastik masih bisa dimanfaatkan. Masyarakat dapat memanfaatkan sampah plastik menjadi ecobrick dan menyulapnya menjadi kerajinan seperti pot bunga. Masyarakat menunjukkan antusiasme yang tinggi dengan mengajukan beberapa pertanyaan setelah sesi sosialisasi selesai.

Sesi terakhir dalam serangkaian acara di hari itu adalah demonstrasi pembuatan ecobrick. Ecobrick merupakan botol plastik yang diisi dengan sampah plastik sebagai solusi untuk memanfaatkan kembali sampah plastik. Selama sesi ini, masyarakat diajarkan cara yang tepat untuk membuat ecobrick. Selanjutnya, peserta diajak untuk berpartisipasi dalam pembuatan ecobrick. Salah satu peserta bersemangat menjadi perwakilan untuk mempraktikkan pembuatan ecobrick dihadapan para hadirin.

Demontrasi Ecobrick oleh Warga Ampelan

Hasil Ecobrick Kelompok KKN 163

Acara sosialisasi pemilahan sampah dan sosialisasi demonstrasi pembuatan ecobrick di Desa Ampelan menjadi contoh nyata cara menangani masalah sampah plastik serta menjadi media untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan. Adanya partisipasi aktif dari masyarakat diharapkan menjadi langkah awal masyarakat dalam melakukan pengelolaan sampah yang tepat sehingga membawa dampak positif bagi Desa Ampelan. Program kerja pemilahan sampah dan pembuatan ecobrick mendapat tanggapan positif dari Kepala Desa Ampelan. Bapak Basori Alwi selaku Kepala Desa Ampelan mengungkakan bahwa program ini menjadi upaya menarik untuk mengatasi permasalahan sampah di Desa Ampelan dan harapannya dapat diterapkan oleh warga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline