Lihat ke Halaman Asli

KKN 15 SUMBERWULUH

UNIVERSITAS JEMBER

KKN UMD 15 UNEJ Sulap Lahan Kosong BSI Sumber Kahuripan Jadi Kebun Sayur Organik

Diperbarui: 10 Februari 2024   01:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Proses Penanaman Sayur

Sumberwuluh, 09 Februari 2024 - Mahasiswa KKN 15 Universitas Jember Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, memanfaatkan lahan kosong di sebelah Bank Sampah Indonesia (BSI) Sumber Kahuripan untuk berinovasi dalam penanaman sayur organik. Lahan kosong yang sebelumnya terbengkalai dan tidak produktif, kini disulap menjadi kebun sayur yang subur yang siap menghasilkan panen melimpah. Kegiatan ini merupakan salah satu program kerja KKN 15 Desa Sumberwuluh dalam rangka meningkatkan pemasukan dan kesejahteraan para karyawan bank sampah induk Sumber Kahuripan.

Koordinator Desa KKN 15, Muhammad Septa, menjelaskan bahwa ide pemanfaatan lahan kosong ini muncul dari hasil observasi dan diskusi dengan direktur BSI Sumber Kahuripan yaitu Bapak Umar Anangrok. Septa mengatakan bahwa lahan kosong di desa terutama di sekitar bank sampah tersebut yang tidak dioptimalkan dengan baik.

"Melihat banyaknya lahan kosong yang tidak terpakai, kami tergerak untuk memanfaatkannya menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar bank sampah tersebut," kata Septa.

Dengan melihat kondisi lahan yang kurang dimanfaatkan, Mahasiswa KKN UMD 15 UNEJ kemudian berinisiatif untuk menanami lahan kosong tersebut dengan sayur organik. Alasan memilih sayur organik adalah karena semakin tingginya permintaan masyarakat terhadap produk pangan yang sehat dan aman."Kami ingin memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya mengkonsumsi sayur organik yang bebas dari pestisida dan bahan kimia berbahaya. Kemudian untuk jenis sayur yang ditanam meliputi Cabai, Sawi, dan Tomat yang mana bibit tersebut diperoleh dari sumbangan dari GpdI Candipuro"

Proses penanaman sayur organik dimulai dengan pengolahan tanah, pembuatan bedengan, penanaman bibit, penyiraman, pemupukan, dan pengendalian hama secara organik. Untuk pupuk organik sendiri diperoleh dari DLH Lumajang yang sebelumnya telah memberi pelatihan kepada  KKN UMD 15 UNEJ mengenai manajemen pengelolaan bank sampah. Selain itu, Mahasiswa KKN UMD 15 UNEJ bekerja sama dengan karyawan BSI Sumber Kahuripan dalam melakukan semua proses penanaman. Dimana BSI sendiri bersedia menyediakan bantuan tempat dan peralatan untuk mendukung kelancaran program ini. BSI sendiri juga berharap agar program inovasi ini menjadi model bagi desa-desa lain dalam memanfaatkan lahan kosong untuk kegiatan yang produktif dan bermanfaat bagi masyarakat sekaligus menghasilkan nilai jual.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline