Lihat ke Halaman Asli

KKN 15 SUMBERWULUH

UNIVERSITAS JEMBER

Viral! Surga Tersembunyi di Balik Hutan Pinus Poncosumo Lumajang

Diperbarui: 18 Januari 2024   22:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suasana Kali Pinusan Poncosumo Lumajang/Dok pribadi

Desa Sumberwuluh yang terletak di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, memiliki potensi wisata menakjubkan. Dengan pemandangan alam seperti pegunungan dan aliran sungai yang jernih, membuat masyarakat memiliki kesempatan lebih untuk berinovasi terkait potensi desa yang mereka miliki. Potensi ini merupakan awal dari ditemukannya lokasi hutan pinus, dimana terdapat aliran sungai di dusun Poncosumo. Sehingga, sesuai dengan letak keberadaannya lokasi ini dinamai "Kali Pinusan Poncosumo".

Diskusi Bersama Dengan Pelaku UMKM /Dok pribadi

Viralnya desa wisata "Kali Pinusan Poncosumo" membawa dampak positif dan negatif. Dampak positifnya adalah peningkatan ekonomi masyarakat sekitar. Masyarakat sekitar memanfaatkan momentum viralnya desa wisata tersebut untuk membuka usaha atau berjualan di lokasi wisata. Hal ini memudahkan mereka dalam mengelola waktu luang untuk membuka usaha atau berjualan. Namun, viralnya desa wisata tersebut juga menimbulkan dampak negatif, yaitu fasilitas dan kenyamanan pengunjung yang belum memenuhi standar. Hal ini dibuktikan dengan adanya beberapa komplain dari pengunjung.

Kelompok KKN UMD 15 Sumberwuluh/Dok pribadi

Mahasiswa KKN UMD kelompok 15 Universitas Jember yang ditempatkan di Desa Sumberwuluh ditugaskan untuk mengatasi masalah tersebut. Mereka membantu dalam mengonsep wisata Kali Pinusan Poncosumo agar menjadi wisata yang premium dan berkelanjutan. 

Konsep yang dibuat oleh mahasiswa KKN UMD dimulai dari pemetaan atau penataan tempat untuk lokasi UMKM, spot foto, camping ground, area piknik, parkiran, dan beberapa fasilitas pendukung lain. Konsep yang dibuat oleh mahasiswa KKN UMD diharapkan dapat diaplikasikan dengan baik oleh para pelaku wisata. Konsep ciamik pun tidak akan berguna jika pengaplikasiannya tidak maksimal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline