Lihat ke Halaman Asli

kkn157 banyuputih

Universitas Jember

Realisasikan Program Kerja Unggulan: Mahasiswa KKN UMD 157 UNEJ Laksanakan Sosialisasi "GLOWING" di Desa Banyuputih

Diperbarui: 19 Agustus 2024   23:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi KKN UMD 157

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) UMD 157 Universitas Jember gelar sosialisasi desa wisata "GLOWING" di Desa Banyuputih, Kecamatan Wringin, Kabupaten Bondowoso. Sosialisasi terselenggara pada 15/8/2024 sebagai bentuk dukungan untuk merealisasikan desa wisata dengan mengusung tagline GLOWING "Gelorakan Desa Wisata Banyuputih Trending". Sosialisasi tersebut merupakan bagian dari upaya untuk mengembangkan Desa Banyuputih sebagai destinasi wisata sejarah dan budaya yang unik dan edukatif.

Desa wisata merupakan implementasi dari pembangunan pariwisata yang berbasis pada potensi desa dengan segala keunikan dan daya tariknya, serta dapat dikembangkan sebagai suatu wisata untuk menarik kunjungan wisatawan. Desa Banyuputih merupakan salah satu desa yang kaya akan warisan sejarah dan budaya. Kepala Desa Banyuputih, Ahmad Syahid mengatakan bahwa "Desa Banyuputih memiliki potensi yang sangat mendukung untuk dijadikan desa wisata, baik wisata alam maupun wisata sejarah dan budaya". Desa Banyuputih memiliki dua ikon unggulan, yakni wisata sejarah Menhir Beto Labheng dan wisata budaya kesenian ketipung. 

Beto Labheng merupakan situs Megalitikum berupa Menhir raksasa yang menyerupai pintu dengan celah di tengahnya. Celah tersebut digunakan sebagai penanda datangnya musim kemarau. Selain itu, Beto Labheng juga menjadi tempat untuk berdoa. Juru pelihara Beto Labheng, Abdul Wafi menjelaskan bahwa "situs ini tidak hanya penting bagi warga lokal, tetapi juga menarik perhatian wisatawan beragama Hindu dari luar daerah untuk beribadah di sini".  

Di sisi lain, Desa Banyuputih juga dikenal dengan kesenian ketipung yang dikelola oleh komunitas Perkumpulan Seni Ketepong Batu Lawang. Kesenian ketipung memadukan keahlian musikal dengan instrumen tradisional ketipung yang dimainkan secara harmonis. Salah satu pemain ketipung, Samso menjelaskan bahwa "komunitas ini sering diundang ke berbagai daerah untuk mengisi acara adat, seperti upacara pernikahan dan khitanan". Dengan keahlian sang maestro dan para pemainnya, kesenian Ketipong Batu Lawang dapat menjadi potensi unggul Desa Banyuputih.

Meskipun memiliki potensi besar, wisata di desa ini belum sepenuhnya dikenal oleh wisatawan. Menanggapi situasi tersebut, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) UMD 157 Universitas Jember berinisiatif untuk mengadakan sosialisasi desa wisata "GLOWING" (Gelorakan Desa Wisata Banyuputih Trending). "GLOWING" sendiri merupakan sebuah produk wisata berupa website yang memuat informasi terkait wisata sejarah Menhir Beto Labheng dan kesenian tradisional ketipung yang ada di Desa Banyuputih. 

Selain untuk mengembangkan desa wisata melalui promosi, sosialisasi yang dilakukan juga bertujuan untuk menguatkan SDM di Desa Banyuputih, khususnya kelompok sadar wisata. Pokdarwis atau kelompok sadar wisata adalah kelompok dalam masyarakat yang berperan penting dalam pengembangan pariwisata (Andini & Widyastini, 2017). Sosialisasi Pemberdayaan Pokdarwis dilakukan oleh Mahasiswa KKN UMD 157 sebagai salah satu upaya untuk memperkuat pokdarwis. Pokdarwis diharapkan mampu menjadi motor penggerak dalam pengembangan pariwisata di tingkat desa. Dengan adanya pokdarwis, destinasi wisata akan menjadi lebih terkelola dengan baik dan maksimal. Dalam kegiatan sosialisasi, materi utama yang disampaikan adalah terkait pengelolaan desa wisata oleh Pokdarwis seperti pelayanan ramah kepada wisatawan. Untuk mendukung kegiatan tersebut, mahasiswa KKN UMD 157 berinovasi dengan membuat sebuah modul materi yang diberikan untuk Pokdarwis.

Sosialisasi ini bertujuan untuk memperkenalkan "GLOWING" sebagai produk wisata inovatif berupa website yang memuat informasi lengkap terkait destinasi wisata di Desa Banyuputih, sehingga memudahkan wisatawan dalam mencari informasi. Kegiatan sosialisasi ini melibatkan berbagai kelompok masyarakat, mulai dari pelajar, karang taruna, ketua RT, ketua RW dan perangkat desa. Dengan demikian diharapkan masyarakat Desa Banyuputih lebih aktif dalam mengembangkan desa mereka sebagai destinasi wisata yang menarik. 

Daftar referensi

Abdul Wafi. Wawancara. Bondowoso, 9 Agustus 2024.

Ahmad Syahid. Wawancara. Bondowoso, 2 Agustus 2024.

Samso. Wawancara. Bondowoso, 18 Juli 2024.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline