Lihat ke Halaman Asli

KKN RDR77

KKN RDR 77 UIN Walisongo

Ramuan Herbal Tradisional yang Kembali Hits di Masa Pandemi

Diperbarui: 16 November 2021   22:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Sejak adanya Covid-19 yang masuk ke Indonesia pada awal tahun 2020 tepatnya pada tanggal 2 Maret 2020 saat ada 2 orang Indonesia yang terkonfirmasi Covid-19 karena tertular dari orang Jepang. Untuk mencegah adanya penyebaran virus yang semakin parah maka pemerintah Indonesia menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau disebut dengan PSBB dimana semua bidang mulai dari ekonomi hingga pendidikan dilakukan dari rumah sehingga para pekerja melakukan Work From Home (WFH) dan siswa siswi sekolah melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Namun saat ini berganti dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau yang disebut PPKM level 1, 2, 3, dan 4.

Pelaksanaan PPKM pertama kali dilaksanakan pada tanggal 3 Juli 2021 hingga 20 Juli 2021 namun seiring waktu PPKM ini terus menerus di perpanjang sehingga membuat pergerakan masyarakat menjadi terbatas, banyak jalan dan tempat belanja yang di tutup.

Pada bulan September pemerintah mulai melakukan pelonggaran, sekolah sudah mulai melakukan percobaan pembelajaran tatap muka secara terbatas dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat serta pendidik dan siswa sudah melakukan vaksinasi. Dengan adanya pelonggaran ini, maka masyarakat sudah mulai melakukan kegiatan di luar rumah. Tempat wisata, kantor, dan tempat perbelanjaan seperti pasar tradisional juga sudah mulai dibuka, namun tetap menerapkan protokol kesehatan dan sudah melakukan vaksinasi.

Untuk menjaga imunitas tubuh saat beraktivitas di masa pandemi maka perlu menerapkan pola hidup sehat diantaranya, berolahraga, istirahat yang cukup, berjemur, makan makanan yang bergizi, dan memperbanyak minum air putih. Seiring berjalannya waktu pola hidup sehat kini sudah menjadi kebiasaan masyarakat, selain itu ada kebiasaan lama yang kini hits kembali yaitu mengonsumsi ramuan tradisional. Dahulu meminum ramuan tradisional yang disebut dengan empon-empon sudah menjadi hal yang biasa, namun seiring perkembangan zaman penggemar empon-empon ini mulai menurun karena telah tergantikan oleh minuman modern saat ini.

Di masa pandemi, kebiasaan minum empon-empon tidak hanya dilakukan oleh masyarakat biasa, Bapak Joko Widodo Presiden Republik Indonesia pun meminum ramuan tradisional ini yang terdiri dari campuran temulawak, jahe, serai, dan kunyit. Sejak saat itulah empon-empon kembali hits di masa pandemi saat ini. Menurut KBBI empon-empon adalah  rimpang yang digunakan sebagai ramuan tradisional, contoh rimpang antara lain, jahe, kunyit, temulawak, serai, dan lain sebagainya.

Bahan yang digunakan untuk membuat empon-empon sendiri dapat bervariasi, yang paling umum empon-empon terbuat dari campuran temulawak, jahe, dan serai, bisa juga ditambah gula jawa atau gula pasir sebagai pemanis. Empon-empon sendiri tergolong minuman sederhana yang mudah dibuat, bahan-bahannya pun mudah ditemukan di sekitar ataupun di pasar tradisional. Inilah yang menjadikan orang-orang lebih memilih membuat empon-empon sendiri di rumah sebagai penambah imunitas tubuh di masa pandemi.

Apakah empon-empon dapat mencegah Covid-19? Banyak sekali pertanyaan masyarakat perihal ini, dikutip dari cnnindonesia.com menurut Kepala Balai Besar Litbang Tanaman Obat dan Obat Tradisional Kementerian Kesehatan tidak ada ramuan jamu yang berstatus sebagai obat Covid-19, yang ada adalah jamu yang berkhasiat meningkatkan daya tahan tubuh. Manfaat empon-empon bagi kesehatan dikutip dari sehatq.com, diantaranya meningkatkan daya tahan tubuh, menjaga kesehatan pencernaan, menghangatkan tubuh, dan mencegah flu.

Penulis: Nabila Nurul Kaunaini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline